Inovasi dan Kreativitas INPP Membangun Negeri Menuju Pengembang Properti Papan Atas
Sabtu, 10 Desember 2022 | 19:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Properti menjadi salah satu sektor yang terus tumbuh di Indonesia. Bahkan saat krisis, karena memiliki ketahanan yang tinggi. Salah satu penyebabnya adalah karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar sehingga permintaan properti pun terus mengalir, baik residensial maupun komersial.
Sektor properti menjadi lokomotif perekonomian Indonesia karena memiliki efek pengganda (multiplier effect) bagi sektor industri lainnya, yakni ikut menggerakkan 174 jenis industri yang terkait, seperti semen, furnitur, dan consumer goods.
Menjadi pengembang properti menjanjikan keuntungan besar dengan pengembalian modal yang relatif cepat. Tak heran, banyak pebisnis masuk ke sektor properti dan menggarapnya dengan optimisme yang tinggi. Pada tahun 2022, anggota REI berjumlah 6.200 perusahaan dan baru sebagian kecil yang sudah go public.
Namun, tidak sedikit pengembang properti, baik yang belum maupun sudah go public, yang akhirnya menyerah di tengah jalan, baik lantaran tidak mampu menghadapi persaingan maupun salah pengelolaan.
Salah satu pengembang properti di Indonesia yang terus melaju adalah PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP), perusahaan yang mengembangkan dan mengoperasikan iconic lifestyle properties di beberapa kota besar di Indonesia. Bersama entitas-entitas anak perusahaan memiliki portofolio bisnis yang terdiri dari hotel, shopping center, dan apartemen.
Penyebaran portofolio terdiri dari hotel bisnis bintang 2 hingga bintang 5 tersebar di Jakarta, Bali, Batam, dan Yogyakarta. Selain itu, tersebar juga portofolio shopping center premium dengan konsep gaya hidup modern berlokasi di Jakarta, Bandung, dan Bali. “We develop and create Iconic Lifestyle Destinations in Indonesia’s greatest cities,” ujar Anthony Prabowo Susilo, Presiden Direktur & CEO PT Indonesian Paradise Property Tbk..
Kiprah INPP
Berdiri sejak tahun tahun 2002, INPP memiliki perjalanan panjang sebagai perusahaan yang bergerak di bidang properti untuk terus membangun negeri. Mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di dalam negeri dan dunia untuk terus berkarya. INPP juga melakukan transformasi kepemimpinan di dalam perusahaan untuk terus melanjutkan estafet pembangunan perusahaan.
Anthoni Prabowo Susilo mengakui, rekam jejak INPP sebagai pengembang memang belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini, disebabkan karena sebagian besar proyek INPP bergerak di bidang hospitality dan commercial.
Namun, Anthony yakin masyarakat pasti telah mengenal brand-brand besutan INPP, seperti Plaza Indonesia, The Plaza, FX Sudirman, Harris Hotel, Pop Hotels, Yello Hotel, Aloft Hotel, Apartemen Keraton, dan lain-lain.
Agoes Soelistyo Santoso, Cofounder & Commissioner PT Indonesian Paradise Property Tbk. mengatakan, proyek pertama INPP adalah membangun hotel untuk kalangan anak muda yang pada waktu itu belum ada pasarnya. “Peluang itu kami wujudkan dengan membangun Harris pertama di dunia, yaitu Harris Hotel Tuban-Bali. Hingga kini kami mengusung konsep mixed-use development untuk pembangunan hotel & ritel yang terintegrasi di satu kawasan,” ujar Agoes Soelistyo Santoso.
Ditambahkan Anthony Prabowo Susilo, pada tahun 2017 INPP mulai memperkuat bisnisnya dengan memasuki segmen residensial (hunian), yang dimulai dari pembangunan One Residence – Batam. Hal inilah yang menjadi proyeksi utama pengembangan bisnis INPP untuk tahun-tahun mendatang.
“Kami sudah membuktikan bahwa INPP mampu bertahan dan tetap membangun di tengah pandemi bahkan 4 unit bisnis kami mulai beroperasi di masa pandemi tersebut. Kami optimis pertumbuhan negeri yang positif juga akan membawa INPP akan semakin kuat membangun negeri,” ujar Anthony Prabowo Susilo.
Sementara Hadi Cahyadi Dr, S.E., M.B.A., MCL, Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen PT Indonesian Paradise Property Tbk. mengatakan, “Saya melihat INPP ini mampu memberikan angin segar optimisme perubahan dengan penerapan strategi dan kebijakan yang kami yakin dapat membawa dampak perubahan secara bertahap di masa yang akan datang.”
Lebih lanjut Hadi Cahyadi mengatakan, banyak capaian positif yang sudah dilakukan oleh INPP, namun beberapa indikator masih perlu ditingkatkan seiring ekonomi domestik yang diperkirakan akan terus berangsur pulih.
Perusahaan terus berupaya meningkatkan pembangunan kawasan mixed-use. Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan dalam menghadirkan proyek properti yang ikonik. Proyek INPP yang sedang berjalan saat ini adalah 31 Sudirman Suites di Makassar, dan pembangunan apartemen Antasari Place di Jakarta Selatan. Selain itu INPP juga akan memperluas bisnisnya ke kota-kota lainnya di Indonesia antara lain Bogor, Semarang, dan Balikpapan.
Mengedepankan Inovasi dan Kreativitas
Anthony Prabowo Susilo mengatakan, INPP akan terus mengedepankan inovasi dan kreativitas agar dapat beradaptasi dengan segala kondisi jaman. Dua nilai itu pula yang menjadi dasar INPP untuk melahirkan produk-produk unggul dan menjadi top of mind di masyarakat. Dengan begitu, INPP bisa menjadi pengembang properti papan atas di Indonesia.
Dalam dunia bisnis, pun dengan bisnis properti, kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Karena pada dasarnya, kunci utama berkembangnya sebuah bisnis adalah dengan kreativitas. Tanpa hal tersebut, sebuah bisnis hanya akan berjalan di tempat atau bahkan cenderung memiliki peluang untuk gulung tikar.
Selain itu, inovasi juga perlu dalam menjalankan usaha agar bisnis yang dikembangkan tidak tenggelam dan selalu mendapat tempat di hati konsumen. Namun, tentunya untuk bisa memperoleh ide-ide kreasi dan inovasi, tentu harus terus belajar dan belajar sampai menemukan titik peluang.
Menjadi Pengembang Properti Terpercaya
Anthon yPrabowo Susilo juga mengatakan PT Indonesian Paradise Property Tbk. akan terus berusaha menjadi pengembang yang terpercaya. Salah satunya dengan menyelesaikan proyek yang dikembangkan walaupun tantangan yang dihadapi cukup berat, seperti terjadinya pandemi Covid-19.
Dari semua proyek yang dikerjakan Indonesian Paradise Property, tidak satu pun yang gagal diserahterimakan. Hingga saat ini, dari 24 proyek properti yang telah dan sedang dikerjakan INPP, sebanyak tujuh proyek merupakan hasil akuisisi proyek mangkrak. Ini yang membuat portofolio Indonesian Paradise Property juga terbilang unik.
Anthony mengatakan, sebenarnya Indonesian Paradise Property lebih memilih proyek yang dikembangkan sejak awal. Bagaimana tidak, proyek hasil akuisisi tentu memiliki beragam kendala dan permasalahan “warisan” pengembang sebelumnya.
Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa INPP memang mencari proyek baru di kawasan Jakarta dengan lokasi yang ikonik dan strategis. Hal inilah yang didapat dari proyek Antasari Place. Di samping itu, Perseroan juga tidak pernah mengerjakan beberapa proyek sekaligus dalam satu waktu, karena ingin fokus membangun kepercayaan konsumen.
INPP Optimistis Hadapi 2023
INPP berhasil mencetak kinerja yang moncer di sembilan bulan (Januari-September) tahun 2022, yakni berhasil meraih penjualan mencapai Rp540, 5 miliar dari target tahun ini sebesar Rp938,7 miliar. “Kami optimistis target penjualan di tahun 2022 bisa tercapai hingga lebih dari Rp1 triliun,” ujar Anthony Prabowo Susilo.
INPP juga berhasil meraih laba usaha sebesar Rp48,6 miliar dari target tahun ini sebesar Rp138 miliar dan secara optimis diyakini akan mencapai laba usaha sebesar Rp156,5 miliar.
Saat ini mayoritas bisnis INPP, yakni sebesar 80%, berasal dari segmen recurring income, seperti hotel dan ritel.
Anthony Prabowo mengatakan, “Kita harus tetap optimistis untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada dengan penerapan strategi yang tepat, kreatif, dan inovatif. Beberapa milestone yang kami jalani yaitu bergerak dari bisnis perhotelan pada era 2001-2012 dilanjutkan dengan bisnis ritel pada era 2012-2017 membuat kami kian mantap untuk menggarap unit properti sales melalui penjualan apartemen sejak tahun 2017.”
Lebih lanjut Anthony Prabowo mengatakan, “Akhirnya expertise di sektor perhotelan, ritel, dan residensial ini kenapa tidak disatukan dengan mengembangkan mixed use development untuk menghadirkan simbiosis dari pengembangan yang telah kami lakukan dan membuat kami bisa meraih valuable yang lebih atraktif dan menguntungkan.”
Ditambahkan Anthony Prabowo, pengalaman juga membawa INPP memiliki ketahanan untuk menjalankan berbagai skenario bisnis terbaik dengan me-launch hotel baru pada periode 2021-2022 atau saat situasi pandemi. Hotel yang INPP luncurkan bulan Maret sudah bisa langsung profitable pada bulan April.
“Bisnis hotel yang paling terdampak pandemi nyatanya dengan strategi yang tepat bisa pulih lebih cepat dan ini mengubah rencana bisnis kami menjadi lebih optimistis untuk tahun 2023,” kata Anthony Prabowo.
Pengembangan di Timur Indonesia
Proyek terbaru INPP juga berada di Makassar untuk merespon pemerintah yang juga getol mengembangkan kawasan timur Indonesia. Di Kota Makassar ada 31 Sudirman Suites yang menjadi pionir dalam fasilitas properti kelas atas atau hunian mewah sekaligus investasi yang menarik.
Proyek 31 Sudirman Suites berlokasi di pusat strategis Kota Makassar dan akan menjadi landmark baru sebagai gedung apartemen tertinggi di kota itu. Tiga puluh enam Private Suites dengan tiga kamar tidur, dua puluh Premier Suites dengan tiga kamar tidur, dan 190 suite dengan dua kamar tidur tersedia di 31 Sudirman Suites. Selain itu 31 Sudirman Suites juga akan ditemani oleh Hyatt Place Hotel pertama di Indonesia.
Proyek residensial lainnya yang kini tengah digarap INPP yaitu Antasari Place yang dibangun dengan kualitas material premium dengan menggandeng berbagai konsultan kelas dunia. Berlokasi di CBD TB Simatupang, Antasari Place akan menghadirkan konsep hunian baru yang nyaman dan instrumen investasi menarik.
Keseluruhan konsepnya dioptimalkan dengan lifestyle penghuni dan berbagai fasilitas di kawasannya. Dekat ke MRT Jakarta, sekolah swasta terbaik, pusat perbelanjaan terkemuka, hotel internasional, hingga kemudahan akses melalui tol JORR 1 dan 2.
“Dikembangkan sebagai bangunan multifungsi, Antasari Place akan mewadahi keragaman kebutuhan penghuni dengan penerapan banyak adaptasi maupun konsep new normal,” ujar Anthony Prabowo.
Menatap tahun 2023, INPP optimis akan pasar properti di Indonesia meskipun badai resesi mengancam. Pasalnya, perseroan melihat kekuatan makroekonomi yang sangat luar biasa yang memiliki fundamental ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain. “Kami tetap optimis dan kami masuk ke market dengan produk yang terukur. Kami juga sudah menyiapkan cash flow yang kuat agar komitmen kami dalam menyelesaikan proyek bisa berjalan baik apapun kondisinya,” ungkap Anthony Prabowo.
Dorong Pembangunan Berkelanjutan
INPP juga akan fokus pada Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang menjadi blueprint untuk mencapai masa depan lebih baik dan berkelanjutan pada tahun 2030. Selain itu, konsep bangunan hijau yang lebih luas atau yang dikenal dengan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) terus dijalankan oleh perseroan.
“Kami sangat mendukung tujuan dari SDGs soal pembangunan berkelanjutan. Kami memaksimalkan recycle water. Jadi kami bukan hanya soal arsitekturnya dan penyediaan RTH, tapi juga memaksimalkan tata pengelolaan gedung, terutama soal penggunaan air, kami meminimalisir limbah dan penggunaan air berlebih. Jadi bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengelola air dengan teknologi tinggi dan termutakhir,” kata Anthony Prabowo.
Lebih lajut Anthony Prabowo mengatakan, “Karena, tak hanya semata soal binis, konsumen perseroan yang memang generasi milenial sangat memperhatikan gaya hidup yang lebih hijau, natural, dan sehat. Kami sangat konsen soal ini, termasuk soal arsitektur hijau, desain yang mengedepankan keberlanjutan dan ramah lingkungan. Ritel area atau mal kami juga tidak sepenuhnya akan dicover C, tapi kami bikin hybrid seperti di luar negeri misalnya di Singapura.”
Apa yang telah dilakukan INPP dalam upayanya ikut serta dalam membangun negeri di sektor properti dengan inovasi dan kreativitas layak dicontoh dan diapresiasi. Kita tunggu kiprah INPP berikutnya sehingga masuk dalam jajaran pengembang properti papan atas di Indonesia.