Residensial

Difasilitasi Pembiayaan KPR BTN, Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak Beli Rumah di Permata Mutiara Maja

Rabu, 4 Maret 2020 | 12:00 WIB

MAJA, KabarProperti.id – Sebanyak 114 unit rumah subsidi senilai Rp15 Miliar di perumahan Permata Mutiara Maja, Lebak, Banten, yang dikembangkan PT. Bukitnusa Indahperkasa (BNIP), dibeli oleh Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak. Pembelian rumah tersebut difasilitasi pembiayaan KPR-nya oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Penandatangan Akad Massal KPR BTN Subsidi – Nonsubsidi bersama Koperasi Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak telah dilakukan di perumahan Permata Mutiara Maja, pada Rabu (26/02/2020) lalu. Hadir dalam acara tersebut antara lain Cornelius Widjaja, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa, Daniel Chandra, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa, dan Handoko, Kepala Cabang BTN Tangerang.

“Kami bangga dan senang para Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak membeli rumah di perumahan Permata Mutiara Maja. Banyak keunggulan yang dimiliki Permata Mutiara Maja sehingga penghuni akan mendapatkan kenyamanan dan keamanan yang paripurna. Kami akan terus mendorong agar bisa semakin banyak melakukan penjualan borongan (bulk sales),” ujar Cornelius Widjaja, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa.

Lebih lanjut Cornelius menjelaskan, alasan dipilihnya Permata Mutiara Maja karena setelah tim Koperasi Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak melakukan survei di beberapa proyek perumahan subsidi, Permata Mutiara Maja dianggap paling baik dan paling manusiawi serta akses tranportasi yang mudah, murah dan nyaman dengan kereta.

Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak membeli rumah di cluster Topaz yang baru diluncurkan tahun ini. Tipe Lotus dengan 2 kamar tidur, luas bangunan 27 m2 dan luas tanah 60 m2. “Harga unit rumah Rp 135 juta all in sampai sertifikat hak milik (SHM) yang merupakan promo khusus dan luar biasa dari pengembang kepada Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak. Unit rumah yg dibeli adalah unit subsidi dengan fasilitas pembiayaan FLPP. Kami berharap ke depan kuota FLPP ditambah karena minat masyarakat sangat tinggi,” ujar Cornelius.

Pembeli sedang melihat pembangunan rumah yang dibelinya di perumahan Permata Mutiara Maja, Foto : Santo

Sementara dipilihnya BTN, kata Cornelius, karena merupakan penyalur KPR subsidi terbesar. “Di samping itu, BTN mendukung penuh Permata Mutiara Maja karena menjalankan program buat Pegawai Kantor Pusat Ditjen Pajak yang belum memiliki rumah. KPR dilaksanakan oleh BTN cabang Tangerang dan BTN cabang BSD dengan koordinasi dari BTN Kanwil 2,” kata Cornelius.

Ditambahkan Daniel Chandra, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa, selama ini PT Bukitnusa Indahperkasa membidik perusahaan-perusahaan dalam memasarkan rumah di Permata Mutiara Maja. Antara lain ISS, Bluebird, Jamsostek, PLN, dll. “Seperti layaknya bisnis lainnya, jika ada kesempatan untuk jual secara borongan (bulk sales) kenapa tidak?. Untuk bulk sales kami memberikan insentif, Kalo harganya cocok pasti terjadi kesepakatan,” ujar Daniel.

Dari total lahan seluas 200 hektar, saat ini Permata Mutiara Maja sudah dikembangkan sekitar 50 Ha dengan 2.000 unit rumah sudah dibangun dan dihuni 500 kepala keluarga (KK). Diproyeksikan pengembangan perumahan Permata Mutiara Maja akan selesai dalam waktur 5-6 tahun ke depan.

Saat ini Permata Mutiara Maja memasarkan unit rumah mulai dari tipe 22/60 sampai tipe 36/90 dengan harga mulai dari Rp 130 juta sampai Rp 200 jutaan. Selain itu, ada juga unit ruko 1 lantai dan 2 lantai dengan harga Rp 300 jutaan.

Keunggulan Permata Mutiara Maja

Daniel mengatakan, perumahan Permata Mutiara Maja memiliki beberapa keunggulan, antara lain dikembangkan dengan konsep modern dengan total luas kawasan 200 hektar, lingkungan bebas banjir, dan dilengkapi berbagai fasilitas publik yakni berupa taman, sarana olah raga, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan.

Fasilitas yang sudah tersedia antara lain sarana pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA/SMK, futsal berstandar PSSI, dan Dapoer Maja yakni tempat nongkrong jajanan daerah dengan fasilitas free WiFi + nonton bareng. Lalu lokasi Permata Mutiara Maja terkoneksi dengan jalan utama yakni Jalan Raya Maja dan Jalan Raya Kopo – Maja.

Permata Mutiara Maja sendiri berada di dalam kawasan Maja yang merupakan kawasan yang sedang berkembang pesat, khususnya karena Maja merupakan salah satu bagian dari program pemerintah yaitu MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Kawasan Maja akan menjadi sebuah Kota Baru Publik seluas 10.703 hektar sebagaimana telah ditetapkan melalui Perpres No 2 Tahun 2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Pengembangan Kota Baru Publik Maja dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) menempatkan Stasiun Maja sebagai pusat transportasi utama. Kawasan Kota Baru Publik Maja adalah bagian dari 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak dengan total jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa.

Perumahan Permata Mutiara Maja berlokasi di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Berjarak hanya 2 menit dari Stasiun Commuterline  (KRL) Maja, ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang bisa dibeli dengan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan non subsidi (komersil)

Rencananya rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja akan dibangun sebanyak 5.000 unit. “Sebagian besar konsumen kami adalah pengguna KRL dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mereka berasal dari daerah penyangga Jakarta antara lain seperti Tangerang, Serpong, serta Bintaro. Kebanyakan mereka bekerja sebagai karyawan yang kantornya berada dalam radius 5 km dari setiap stasiun KRL serta umumnya merupakan pasangan muda,” kata Daniel.

Permata Mutiara Maja optimis target penjualan akan tercapai karena pasar rumah sederhana di kawasan barat Ibukota khususnya Maja sangat tinggi, terlebih lagi saat ini sedang dibangun proyek Jalan Tol Serpong – Balaraja yang dapat memberikan nilai tambah.

Jika Jalan Tol ini telah selesai dan beroperasi maka akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Ibukota khususnya Maja yang diproyeksikan sebagai Kota Baru oleh Pemerintah. Melihat hal tersebut potensi pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut sangatlah besar. “Masyarakat di Kota Baru Maja ini masih sebagian besar kerja di Jakarta maupun Serpong. Makanya buruan beli rumah di Permata Mutiara Maja sebelum ketinggalan kereta,” papar Daniel.

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button