Permata Mutiara Maja Gelar Promo “Beli Rumah Tinggal Bawa Koper”
Rabu, 4 Maret 2020 | 12:30 WIB
MAJA, KabarProperti.id – Untuk mencapai target penjualan di tahun 2020, berbagai cara dilakukan oleh pengembang. Seperti yang dilakukan PT Bukitnusa Indahperkasa (BNIP) yang mengembangkan perumahan Permata Mutiara Maja, Lebak, Banten. Tahun 2019 lalu, Permata Mutiara Maja berhasil menjual 1.500 unit. Sementara target penjualan tahun 2020 masih sama dengan tahun lalu, yaitu 1.500 unit di mana komposisi unit non subsidi (komersil) lebih banyak.
Cornelius Widjaja, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa mengatakan, langkah yang akan diambil untuk mencapai target adalah, “Kami bekerjasama dengan Bank BTN lebih erat untuk dapat memberikan DP 5% dan bunga yang menarik kepada konsumen. Terlebih lagi kami gandeng FABELIO sebagai mitra baru kami untuk mendukung program promo ‘Beli Rumah Tinggal Bawa Koper’. Dan juga IndiHome untuk memberikan layanan Triple Play gratis 1 tahun (Internet, TV, Telefon). Selain itu harga unit rumah komersil yang paling mahal masih di bawah Rp 300 juta.”
Dari total lahan seluas 200 hektar, saat ini Permata Mutiara Maja sudah dikembangkan sekitar 50 Ha dengan 2.000 unit rumah sudah dibangun dan dihuni 500 kepala keluarga (KK). Diproyeksikan pengembangan perumahan Permata Mutiara Maja akan selesai dalam waktur 5-6 tahun ke depan.
Saat ini Permata Mutiara Maja memasarkan unit rumah mulai dari tipe 22/60 sampai tipe 36/90 dengan harga mulai dari Rp 130 juta sampai Rp 200 jutaan. Selain itu, ada juga unit ruko 1 lantai dan 2 lantai dengan harga Rp 300 jutaan. Rencana tahun ini Permata Mutiara Maja akan meluncurkan 2 cluster, terdiri dari 1 cluster untuk unit subsidi dan 1 cluster untuk unit non subsidi (komersil).
Dengan berakhirnya kampanye capres dan dipilihnya presiden, Cornelius optimis pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menanjak. “Tantangan di tahun 2020 lebih ke arah imbasnya Indonesia secara makro dan mikro dari politik dunia antara Amerika dan China.. Mudah-mudahan Presiden Jokowi serta kabinetnya bijak dalam memilih langkah-langkah ke depan,” kata Cornelius.
Cornelius menambahkan, Permata Mutiara Maja akan mulai fokus menjual unit rumah non subsidi di tahun 2020. “Permata Mutiara Maja sudah menjual rumah subsidi dari tahun 2016. Sudah waktunya Permata Mutiara Maja upgrade masuk ke pasar komersil menengah ke bawah,” kata Cornelius.
Keunggulan Permata Mutiara Maja
Daniel Chandra, Direktur PT. Bukitnusa Indahperkasa mengatakan, perumahan Permata Mutiara Maja memiliki beberapa keunggulan. Antara lain dikembangkan dengan konsep modern dengan total luas kawasan 200 hektar, lingkungan bebas banjir, dan dilengkapi berbagai fasilitas publik yakni berupa taman, sarana olah raga, tempat ibadah, dan fasilitas pendidikan.
Fasilitas yang sudah tersedia antara lain sarana pendidikan mulai tingkat SD hingga SMA/SMK, futsal berstandar PSSI, dan Dapoer Maja yakni tempat nongkrong jajanan daerah dengan fasilitas free WiFi + nonton bareng. Lalu lokasi Permata Mutiara Maja terkoneksi dengan jalan utama yakni Jalan Raya Maja dan Jalan Raya Kopo – Maja.
Permata Mutiara Maja sendiri berada di dalam kawasan Maja yang merupakan kawasan yang sedang berkembang pesat, khususnya karena Maja merupakan salah satu bagian dari program pemerintah yaitu MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Kawasan Maja akan menjadi sebuah Kota Baru Publik seluas 10.703 hektar sebagaimana telah ditetapkan melalui Perpres No 2 Tahun 2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Pengembangan Kota Baru Publik Maja dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) menempatkan Stasiun Maja sebagai pusat transportasi utama. Kawasan Kota Baru Publik Maja adalah bagian dari 3 Kabupaten, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Lebak dengan total jumlah penduduk mencapai 1,5 juta jiwa.
Perumahan Permata Mutiara Maja berlokasi di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Berjarak hanya 2 menit dari Stasiun Commuterline (KRL) Maja, ditujukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang bisa dibeli dengan menggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan non subsidi (komersil)
Rencananya rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja akan dibangun sebanyak 5.000 unit. “Sebagian besar konsumen kami adalah pengguna KRL dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Mereka berasal dari daerah penyangga Jakarta antara lain seperti Tangerang, Serpong, serta Bintaro. Kebanyakan mereka bekerja sebagai karyawan yang kantornya berada dalam radius 5 km dari setiap stasiun KRL serta umumnya merupakan pasangan muda,” kata Daniel.
Permata Mutiara Maja optimis target penjualan akan tercapai karena pasar rumah sederhana di kawasan barat Ibukota khususnya Maja sangat tinggi, terlebih lagi saat ini sedang dibangun proyek Jalan Tol Serpong – Balaraja yang dapat memberikan nilai tambah.
Jika Jalan Tol ini telah selesai dan beroperasi maka akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Ibukota khususnya Maja yang diproyeksikan sebagai Kota Baru oleh Pemerintah. Melihat hal tersebut potensi pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut sangatlah besar. “Masyarakat di Kota Baru Maja ini masih sebagian besar kerja di Jakarta maupun Serpong. Makanya buruan beli rumah di Permata Mutiara Maja sebelum ketinggalan kereta,” papar Daniel.