JAKARTA, KabarProperti.id – Lahan resapan air yang sangat sedikit sekali disertai dengan penggunaan air tanah yang sangat berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah serta mengakibatkan sulitnya mendapatkan air berkualitas baik dan cukup. Dengan demikian keseimbangan lingkungan yang harus terus menerus dilestarikan dan dijaga pun semakin rusak dan tidak terkendali. Untuk itulah diperlukan adanya gerakan pelestarian alam sekitar yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak serta berkesinambungan.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah mengalirnya air hujan ke selokan yang kemudian terbuang percuma ke laut lepas adalah dengan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB). LRB adalah lubang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan kedalaman 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik.
Fungsinya untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah yang berguna bagi tumbuhan di sekitarnya. Selain itu dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.
Baca juga : 15 Anak Wakili Indonesia di Kompetisi Menggambar IKEA 2020 Tingkat Global
Selain itu LRB dapat meningkatkan daya resapan air. Kehadiran LRB secara langsung akan menambah bidang resapan air. Lalu, LRB bisa mengubah sampah organik menjadi kompos. Lubang resapan biopori “diaktifkan” dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi.
Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai “pabrik” pembuat kompos.
Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.
Baca juga : Iwan Sunito : Pandemi Memaksa Pemikiran Ulang Atas Desain Rumah dan Apartemen
LRB diaktifkan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan “saluran” air untuk meresap ke dalam tubuh tanah.
Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti banjir, mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari.
Baca juga : Jaga Imunitas Tubuh Mulai dari Keluarga dan Hunian yang Sehat
Tempat yang dapat dibuat LBR antara lain pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. Lalu di sekeliling pohon, dan pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.