Coulisse | INK Gelar Diskusi Tropical House in 2050
Tiga kata kunci adalah berubah, beradaptasi dan berevolusi.
JAKARTA, KabarProperti.id – Coulisse | INK menggelar diskusi bertema Hunian Tropis pada tahun 2050 (Tropical House in 2050) disela acara The Colours Of Indonesia 2024 di Atrium Senayan City, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Menghadirkan antara lain Yuni Jie, Joke Roos, Viviane Faye, dan Sammy H. Syamsulhadi.
Narasi diskusi ini dibangun dengan sebuah pertanyaan singkat: “Mampukah kita membayangkan atau memproyeksikan hunian tropis di masa depan, katakanlah di tahun 2050?”
Dalam diskusi tersebut diungkapkan beberapa fakta, antara lain di tengah melajunya perkembangan technologi, kian cerdasnya peran Al (Artificial Intelligence), melajunya populasi dunia secara signifikan, meningkatnya kesadaran tinggi atas tanggung jawab atas isu circularity atau sirkularitas, namun kita tetap berhadapandengan isu pemanasan global dan isu perubahan iklim yang unpredictable atau tak terduga.
Belum lagi isu kemiskinan dan hak persamaan (equality). Namun demikian untuk tahun 2050 sudah dipastikan bahwa hunian yang kita ketahui atau kita nikmati saat ini akan berubah, beradaptasi, berkembang hingga berevolusi menyesuaikan perkembangan situasi jamannya.
Lalu bagaimana selanjutnya? Tiga kata kunci adalah berubah, beradaptasi dan berevolusi. Bagaimana manusia ditengah kepungan teknologi yang kian canggih, smart home bukan rumah cerdas lagi tapi rumah yang sangat cerdas namun manusia tetap memiliki opsi kepedulian tinggi pada alam dan sirkularitas maupun pemakaian energi hijau yang semakin bersih hampir nir emisi.
Hunian masa depan juga akan mengarah pada minimal ketergantung pada pemakaian energi berbasis fosil (batu bara, minyak, gas alam) yang berlebihan.
Bagaimana arah perubahan? Dalam beberapa tahun ini kita semua mengenal istilah biophilic design dalam interior maupun architecture. Sebuah konsep yang menciptakan hubungan lebih intim dan selaras antara alam, manusia dan bangunan, interior termasuk lansekap.
Apakah biophilic design akan terus bergulir dan memikat? Terutama semakin banyaknya dijumpai tanaman-tanaman baru yang bermanfat untuk membersihkan udara, meningkatkan kelembapan hingga menghasilkan oxygen yang lebih banyak.
Kita juga mengenal arsitektur bioklimatik, merupakan konsep desain ruang yang mengangkat keselarasan antara bentuk ruang dengan iklim lingkungan di sekitarnya dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup akibat konsumsi energi dan menipisnya sumber daya alam. Kriteria masa depan akan memperlihatkan kebutuhan minimal pada konsumsi energi berorientasi pada fosil (minyak bumi/batu bara/gas alam) dan lebih mengandalkan pada energi hijau seperti solar panel, energi angin, energi air dan sebagainya.
Bentuk arsitektur bangunan akan banyak merespon iklim lingkungan sehingga berdampak pada pengurangan konsumsi energi.
Bagaimana di bidang desain interior menyikapi persoalan masa depan? Apakah masih menitik beratkan pada persoalan estetika atau pada kepedulian estetika tapi tetap ramah lingkungan (beautifully sustainable and less impact on the planet?
BACA JUGA : REI dan GBCI Kolaborasi Susun Standardisasi Hijau Rumah Terjangkau
Pilihan alternatif material yang bersifat berkelanjutan/sustainable akan terus melaju seiring dengan tumbuhnya kepedulian pada berkelanjutan/sustainability. Dari cat, pelapis dinding, lem, kain penutup jendela, kain sofa akan lebih banyak diproduksi dengan memperhatikan impact on the planet.
Coulisse dari Belanda sebagai salah satu pemain terdepan dalam smart windows coverings turut mengantisipasi atas faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi tren dan akan membentuk dunia di masa depan seperti disebutkan dibagian atas narasi ini.
Ke tiga isu yang menjadi perhatian serius Coulisse tidak lain adalah “Climate Change”, “The Rise Of Tech” dan “Well Being”.
Berdasarkan isu tersebut, Coulisse telah merangkum tiga pilar yang menjadi titik fokus dalam setiap mendesain koleksi Living Beauty Coulisse ke depannya. “Smart & Functional”, Beauty & Well Being” dan “Impact On The Planet” adalah ke tiga pilar yang siap menjadi bagian tidak terpisahkan dari setiap desain koleksi Living Beauty Coulisse.
“Smart & Functional”: Seiring dengan kemajuan teknologi dan inovasi baru, Coulisse menciptakan penutup jendela pintar yang membuat hidup lebih mudah, lebih aman, dan lebih nyaman.
“Beauty & Well Being”: Dengan kesehatan mental sebagai hal yang paling penting, Coulisse menciptakan kain yang indah dan nyaman yang terinspirasi oleh alam untuk membuat hidup lebih nyaman dan menyenangkan.
“lmpact On The Planet”: Lingkungan penting bagi Coulisse, sehingga Coulisse berusaha keras untuk menciptakan produk yang membantu berkontribusi pada kesejahteraan planet kita.
Berdasarkan ke tiga pilar tersebut tidak dipungkuri lagi Coulisse siap mengantisiapasikan kain-kain yang fungsional nyata dengan sistim operasi yang canggih didukung dengan teknologi pintar namun tetap menjunjung keindahan/estetika (dengan inspirasi dari alam),kebutuhan well being dan tentunya efisiensi energi.
“MotionBlinds, teknologi cerdas dari Coulisse adalah salah satu produk andalan terbaru yang menghormati ke tiga pilar tersebut. Sebuah teknologi cerdas untuk penutup jendela pintar yang mudah dioperasikan melalui ‘voice command’ melalui mobile phone, google command, android maupun dengan apple produks termasuk iphone tanpa melalui sebuah apps,” ujar Rogier Krabbe, Coulisse Managing Director Asia Pacific.
Pemasangan nya pun terbilang mudah karena nir kabel: sistim ini menggunakan daya baterai isi ulang. Dengan percepatan teknologi tidak menutup kemungkinan Coulisse mampu menciptakan lembaran penutup jendela dengan multifungsi: pengendali cahaya, akustik, temperature yang terbuat dari 100% daur ulang dan sekaligus berfungsi sebagai layar datar yang bisa menampilkan layar hidup dari suasana alam atau motif-motif alam yang bergerak.
Dengan kemajuan teknologi dan kecerdasan artifisial, manusia akan terus beradaptasi dan berevolusi mengarah kehidupan yang lebih baik. Menurut prediksi para ahli bahwa kecerdasan artifisial akan melebihi kecerdasan manusia di masa yang akan datang.
Tentunya ini bisa dimanfaatkan untuk kemajuan hidup manusia selaras dengan alam dan perkembangan arsitektur hunian. Manusia kian bergantung pada teknologi namun pada arah yang lebih positif yaitu membantu proses automation, self-cleaning, controlling, detection, managing mengarah pada memaksimalkan efisiensi energi.
Kini kita sudah merasakan robot pembersih lantai yang terprogram sempurna hingga dapat mengisi ulang daya listriknya. Peran teknologi 3D printing yang bisa di andalkan untuk membangun rumah lebih cepat sehingga mengurangi emisi karbon. Dengan teknologi terbaru, bisa saja ditemukan formula ajaib daur ulang material yang canggih sehingga mampu menahan panas dan sekaligus menawarkan kesejukan alami? Beradaptasi dengan teknologi dan kecerdasan artifisial akan berdampak pada perubahan nyata.