Damai Putra Group dan MRT Jakarta Jalin Kerja Sama Pengembangan TOD Medan Satria
Integrasi TOD akan berdampak langsung pada peningkatan nilai properti, potensi ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

JAKARTA, KabarProperti.id — Damai Putra Group secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan MRT Jakarta untuk menjajaki potensi pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan Medan Satria, Bekasi.
Kolaborasi awal ini merupakan langkah strategis bagi Damai Putra Group dan MRT Jakarta dalam mendorong lahirnya ekosistem kawasan berorientasi transit yang lebih modern, efisien, dan terintegrasi dengan sistem transportasi massal berkelanjutan.
Barawidjaja, Chief Operating Officer Damai Putra Group mengatakan, Damai Putra Group merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan MRT Jakarta untuk membuka peluang pengembangan TOD di Medan Satria.
“Kerja sama ini bukan hanya berbicara soal integrasi infrastruktur atau titik transportasi, namun tentang menghadirkan pengalaman hidup baru yang lebih efisien, lebih sehat, dan lebih inklusif bagi masyarakat,” ujar Barawidjaja.
TOD Akan Menjadi Game Changer bagi Kota Harapan Indah
Integrasi TOD di kawasan Medan Satria akan memberikan lompatan aksesibilitas bagi para penghuni dan pelaku ekonomi di Kota Harapan Indah.
Lenny Wijaya, Chief Finance Officer Damai Putra Group mengatakan, dengan konektivitas langsung menuju jaringan MRT Jakarta, mobilitas masyarakat akan menjadi jauh lebih cepat, praktis, dan terhubung dengan pusat kota.
“TOD akan membuka peluang besar untuk hadirnya fasilitas dan amenitas urban baru yakni retail, F&B, ruang publik, pedestrian lane yang lebih walkable, serta node aktivitas baru yang lebih vibrant,” kata Lenny Wijaya.
Lebih lanjut Lenny mengatakan, semua ini menjadi katalis untuk memperkuat positioning Kota Harapan Indah sebagai kawasan urban modern yang future-proof dan memiliki daya tarik investasi yang terus meningkat.
Lenny menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 50 hektare untuk pengembangan TOD. Dari total luasan tersebut, sekitar 4 hektare dikhususkan untuk Intermediate Treatment Facilities (ITF) yang akan mendukung operasional MRT.
Level Baru Pertumbuhan Kota Harapan Indah
Barawidjaja mengatakan, MoU ini adalah sinyal kuat bahwa Kota Harapan Indah memasuki fase pertumbuhan berikutnya. “TOD bukan sekadar pembangunan fisik, namun transformasi kawasan menuju urban node baru di timur Jakarta yang lebih sustainable dan bernilai ekonomi tinggi,” kata Barawidjaja.
Ditambahkan Barawidjaja, “Integrasi TOD akan berdampak langsung pada peningkatan nilai properti, potensi ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Dampaknya akan dirasakan oleh pemilik properti, penghuni, pelaku usaha, hingga investor yang melihat peluang pertumbuhan jangka panjang.”




