Event

Gelar Kongres Daerah, Meyriana Kesuma Terpilih Sebagai Ketua IAP Jakarta 2025 -2028

Dalam Kongres Daerah IAP Jakarta digelar talkshow bertema Jakarta 500: Planning the Global Future.

JAKARTA, KabarProperti.id – Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Jakarta menggelar Kongres Daerah 2025 yang diadakan di Auditorium Universitas Tarumanegara Jakarta Barat, pada Selasa (16/11). Kongres ini menetapkan Meyriana Kesuma sebagai ketua IAP Jakarta untuk periode 2025 -2028.

Selain itu Kongres Daerah IAP Jakarta juga menggelar talkshow dengan tema Jakarta 500: Planning the Global Future, terkait usia Jakarta yang akan memasuki 500 tahun pada 2027 mendatang.

Kongres Daerah IAP Jakarta
Talkshow dengan tema Jakarta 500: Planning the Global Future

Meyriana Kesuma merupakan praktisi dan pengajar di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Real Estate Universitas Tarumanegara, dan telah lama melintang sebagai perencana kota di Indonesia. Meyriana merupakan wanita pertama yang dipercaya menjadi ketua asosiasi profesi perencana kota terbesar di Jakarta.

Acara ini dibuka oleh Vera Revina Sari Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta. Dalam sambutannya menyatakan tema acara sangat relevan dengan kondisi Jakarta yang sedang bergerak menuju Kota Global yang berakar pada sejarah, budaya, dan inovasi pada 22 Juni 2027 mendatang.

“Saya harapkan kongres ini bisa menunjukkan semangat kolektif kita bersama, adanya ruang bersama untuk para perencana, pelaku usaha dan stakeholders lainnya untuk bertukar gagasan, inovasi dan implementasi perencanaan yang up to date dan berkesinambungan dalam mencapai Jakarta sebagai salah satu poros kota global 2 tahun mendatang,” tegasnya.

Istilah kota global sudah hadir sejak tahun 1990, dengan definisi kota yang menjadi pusat penting dalam mengatur pengorganisasian ekonomi global seperti New York, London, dan Tokyo. Dalam pengembangan kota global kriterianya beragam namun pada umumnya bertumpu pada sektor jasa global (keuangan, manajemen, dan hukum).

Kota global juga bisa berarti kota penyelenggara kegiatan internasional di bidang perdagangan, investasi, bisnis, pariwisata, kebudayaan, dan pendidikan. Kota ini juga menjadi pusat produksi produk strategis internasional menciptakan nilai ekonomi yang besar bagi warga dan daerah sekitar.

Agar bisa menjadi kota global, kota itu juga harus berbudaya, bisa menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal, inklusif, dan bisa mengakomodasi banyak kepentingan warga yang tinggal di dalamnya.

Hendricus Andy Simarmata, Senior Planner IAP menyatakan bahwa Oxford Economics pada 2024 meluncurkan data Global Cities Index yang menyebutkan Jakarta berada pada peringkat 284. “Nilai indeks Jakarta tergolong rendah, apalagi terkait quality of life dan environment,” tegas Andy.

Untuk bisa memenuhi kriteria sebagai kota global, Andy menegaskan ada tahapan yang harus dilakukan dan menjadi satu kesatuan, program tersebut adalah Dietary, Diplomasi dan Institusionalisasi.

“Dietary program bertujuan membagi peran Jakarta dengan Nusantara yang ada di Penajam, kemudian ruang industri digeser ke kota sekitarnya, untuk pendidikan tinggi perannya ada di Serpong dan Depok. Dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan dan melakukan koneksi tranportasi publik dan mendorong meminimalis pengunaan mobil,”paparnya.

Andy juga memberikan program ini dengan membangun sewerage system dan pengurangan pencemaran udara, program affordable housing dan infrastruktur yang berkualitas, memperluas ruang terbuka hijau dan regenarasi taman, lalu mengurangi penggunaan air tanah dan memperluas jaringan air pipa PDAM hingga perbaikan kampung dari hulu ke hilir.

BACA JUGA : Koridor Timur Cibubur, Sunrise Property Paling Potensial di Peyangga Jakarta

Terkait program diplomasi, sebuah kota harus aktif dalam komunitas global, membuat event international dengan peningkatan fasilitas standar internasional juga. Kemudian melakukan program sister city dan terus melakukan branding Jakarta sebagai kota terbuka dan berbudaya.

Sementara program instusionalisasi, pemerintah harus menurunkan filosofi kota global ini ke dalam aturan ruang dan kebijakan pembangunan. Dan juga melibatkan dunia usaha, dunia pendidikan dan penelitian. Kemudian meningkatkan daya saing budaya dam industri kreatif global dan juga terus melakukan sosialisasi melalui beragam media dan pelibatan anak muda sebagai ambassador kota global.

Sementara Nirwono Joga, Staf khusus Gubernur Bidang pembangunan dan tata Kota DKI Jakarta mengakui bahwa untuk menuju kota global Pemprov melakukan program untuk 5 tahun ke depan terkait dengan jabatan pemimpimnya. “Saat ini ada tiga isu penting di Jakarta yaitu masalah banjir, kemacetan lalu lintas dan panas ekstrim. Nah, program yang kita lakukan dalam kepemimpinan gubernur saat ini fokus pada masalah tersebut,” jelasnya.

Nirwono menjelaskan saat ini program yang sedang berjalan adalah pengembahan RTH seperti 300 lokasi penghijauan kolong jalan layang dan jembatan, pembuatan 267 Urban Micro Park di kelurahan, penataan taman, setu, danau, waduk. Lalu penanaman mangrove sepanjang 32 kilomter hingga penananam 500 ribu pohon baru dengan target RTH 2030 mencapai 10%.

BACA JUGA : Kementerian PKP dan ITB Jajaki Kerja Sama Penataan Kawasan di Kota Bandung

Terkait bidang transportasi yang bertujuan meminimalis kemacetan pemprov juga melakukan pengembangan rute-rute baru Transjabodetabek, penambahan bus listrik dari 420 ke 5000 unit, pengembangan Kawasan TOD hingga pengembangan Transjakarta laut untuk mendukung pengembangan Kepulauan Seribu.

“Selain itu kita juga terus mendorong program green and smart building, melakukan percepatan rapergub bangunan gedung hijau dan hemat energi dan efesiensi pemakaian di gedung milik Pemprov,”jelas Nirwono.

Sementara Suryono Herlambang, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Tarumanegara menyatakan, globalisasi menciptakan banyak peluang bagi kota-kota, menarik talenta, perdagangan dan investasi. Namun metropolis global juga memunculkan banyak masalah seperti kerusakan infrastruktur yang terus-menerus, polusi lingkungan, masalah mobilitas, dan meningkatnya ketidaksetaraan sosial.

“Karena ketidakpuasan sosial (disaffection), pemindahan penduduk (displacement), dan (kejutan) ekologi budaya perkotaan baru akan menjadi konsekuensi dan tantangan dari pesatnya globalisasi dan urbanisasi,” tegas Suryono.

Untuk itu menurut Suryono rencana revisi PP 60/2020 tentang RTR Jabodetabek-Punjur, bisa menjadi titik masuk diskusi lebih mendalam dan partisipatif tentang masa depan Jakarta dan Greater Jakarta. “Keterlibatan aktif IAP Jakarta, Banten dan Jawa Barat menjadi harapan besar mewujudkan dokumen perencanaan dan tata kelola kawasan yang lebih kontekstual pada tantangan masa depan, secara global, regional dan lokal,”tegasnya.

Penghargaan Karyanagara dari IAP Jakarta

Pada Kongres tersebut, IAP Jakarta juga memberikan penghargaan Anugerah Karyanagara sebagai bentuk apresiasi tertinggi kepada para perencana yang telah memberikan kontribusi, dedikasi, dan dampak nyata bagi organisasi, profesi, serta pembangunan perkotaan.

Kongres Daerah IAP Jakarta
Penerima Anugerah Karyanagara

Penghargaan Anugerah Karyanagara diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi, kontribusi, dan karya nyata dalam pengembangan profesi perencana wilayah dan kota, penguatan organisasi IAP Jakarta, serta upaya mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Berdasarkan hasil penilaian dan rekomendasi Tim Pemberian Penghargaan IAP Jakarta Tahun 2025, telah ditetapkan nama-nama tokoh yang layak menerima Anugerah Karyanagara, berikut nama penerima penghargaan Karyanagara:

1. Benni Agus Chandra

2. Bernardus Djonoputro

3. Dhani Muttaqin

4. Hari Ganie

5. Hendricus Andy Simarmata

6. Iman Soedrajat

7. Jo Santoso

8. Nirwono Joga

9. Raja Malem Tarigan

10. Reny Windyawati

11. Soelaeman Soemawinata

12. Vera Revina Sari

Adapun profil singkat dari para penerima Anugrah tersebut ialah sebagai berikut:

– Benni Agus Chandra, merupakan perencana kota yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan maupun Kepala Dinas Penanaman Modal dan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

– Bernardus Djonoputro adalah perencana kota yang ahli pembiayaan infrastruktur, kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), dan pengembangan kawasan. Beliau pernah menjadi Ketua IAP Indonesia periode 2013 – 2019 dan pernah ditunjuk sebagai Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana

– Dhani Muttaqin merupakan perencana kota lulusan teknik planologi ITB yang pernah menjabat sebagai ketua IAP Jakarta periode 2016 – 2022

– Hari Ganie adalah perencana kota yang berkiprah di perusahaan pengembang dan aktif sebagai pengurus di Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) sebagai wakil ketua umum.

– Hendricus Andy Simarmata seorang perencana perkotaan yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam riset, konsultasi, dan advokasi di bidang pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Sejak November 2019, beliau telah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Perencana Perkotaan dan Regional Indonesia (IAP) dan sejak Mei 2020 beliau telah terpilih sebagai salah satu anggota ISOCARP Scientific Committee.

– Iman Soedrajat merupakan perencana kota senior yang pernah menjabat sebagai Direktur Tata Ruang Nasional Kementerian Pekerjaan Umum.

– Jo Santoso adalah perencana kota senior yang saat ini menjadi Dosen Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Real Estate Universitas Tarumanegara.

– Nirwono Joga ialah sosok pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, dan saat ini tengah menjadi staf khusus Gubernur DKI Jakarta.

– Raja Malem Tarigan adalah perencana kota yang pernah menjadi sekretaris jenderal IAP Jakarta periode 2016 – 2022 dan saat ini menjadi Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button