Event

Grand Cikarang City 2 Raih Penghargaan Favorite Subsidized Housing Project di Ajang GPA The People’s Choice 2022

Minggu, 16 Oktober 2022 | 18:00 WIB

JAKARTA, KabarProperti.id – Perumahan Grand Cikarang City 2 (GCC 2) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang dikembangkan oleh Arrayan Group berhasil raih penghargaan dalam ajang Golden Property Awards (GPA) The People’s Choice 2022 untuk kategori Favorite Subsidized Housing Project.

Perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini unggul dalam pemilihan berdasarkan voting yang digelar selama sebulan, yakni sejak 4 September hingga 4 Oktober 2022.  GPA The People’s Choice merupakan edisi khusus dari Golden Property Awards (GPA) yang memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk dapat langsung menentukan produk properti terbaik menurut pilihan mereka.

GPA sendiri diadakan setiap dua tahunan, sementara GPA The People’s Choice baru pertama diadakan di tahun 2022 ini.  Ajang penghargaan bergengsi ini merupakan kolaborasi antara 99 Group dan Indonesia Property Watch (IPW).

Melalui 99 Group sebagai platform properti terbesar di Tanah Air, GPA The People’s Choice dapat dipastikan mampu menjangkau berbagai kalangan konsumen, berbekal kekuatan teknologi dan dukungan strategi pemasaran yang menyeluruh.

GPA The People’s Choice edisi perdana ini berhasil mendapat sambutan yang baik dari kalangan pebisnis properti yang telah lama menantikan hadirnya ajang penghargaan real estate berbasis konsumen di Indonesia. Mulai dari pengembang, kantor agen, produsen bahan bangunan, bank, hingga selebriti terkemuka turut menyambut hangat proses nominasi.

Grand Cikarang City 2 GPA 2022
Jajaran direksi, manajemen dan staf Arrayan Group berpose bersama usai menerima penghargaan GPA The People’s Choice 2022

BACA JUGA : Arrayan Group Serah Terimakan 251 Rumah Subsidi Siap Huni Tanpa Renovasi di Grand Cikarang City 2

Antusiasme luar biasa juga diterima oleh GPA The People’s Choice dengan jumlah suara konsumen yang mencapai lebih dari 136 ribu voting yang tersebar di 38 kategori penghargaan. Tercatat, tujuh kategori dengan total voting konsumen terbanyak, yaitu Favorite Subsidized Housing Project, Favorite Millennial Home Design, Favorite Luxury Home Design, Developer Brand of The Year, Property Agent Company of The Year, Favorite Bank – KPR Syariah, dan Favorite Bank – KPR Konvensional.

Asmat Amin, Owner Arrayan Group mengapresiasi penghargaan yang diterima Grand Cikarang City 2 tersebut.

GPA The People’s Choice menurut Asmat adalah sebuah terobosan baru lantaran telah melibatkan masyarakat dan konsumen properti secara langsung untuk untuk memilih dan menentukan secara pilihan hunian yang terbaik.

“Ini adalah sebuah terobosan yang sangat baik, karena masyarakat sudah diikutsertakan dalam pemilihan, karena merekalah sesungguhnya pengguna langsung properti tersebut,” kata Asmat usai menerima penghargaan pada malam puncak GPA The People’s Choice 2022, bertempat di Bengkel Space, SCBD, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Grand Cikarang City 2

BACA JUGA : Kejar Target 2022, Arrayan Group Gelar Outing di Puncak

Dan dalam kesempatan ini, Asmat mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, juga seluruh karyawan dan tenaga pemasar perumahan Grand Cikarang City 2 maupun Arrayan Group yang terus bekerja keras untuk mengembangkan dan memasarkan Grand Cikarang City 2.

“Penghargaan ini sebagai bukti bahwa kerja keras kita di GCC 2 diakui oleh masyarakat, para end user. Kami sangat bangga menerima penghargaan ini,” katanya.

Sebagai pengembang perumahan subsidi, Arrayan Group terus berupaya untuk membangun hunian berkualitas dan mengubah image negatif pada sebagian orang yang masih beranggapan bahwa rumah subsidi tidak layak dihuni.

“Selama ini orang beranggapan bahwa rumah subsidi kecil, kumuh, kualitasnya rendah, tidak bisa dikembangkan menjadi sebuah kawasan kota. Jadi stigma inilah yang terus kami upayakan untuk mengubahnya,” lanjut Asmat.

Perumahan Grand Cikarang City 2 dikembangkan sebagai rumah berkualitas “Siap Huni Tanpa Renovasi”. Keunggulan inilah yang membuat antusias konsumen masih cukup tinggi membeli rumah di GCC 2.

Menurut Tuti Mugiastuti, Direktur Marketing PT Alexandra Citra Pertiwi (pengembang GCC 2), yang dimaksud  “Siap Huni Tanpa Renovasi”, adalah rumah sudah bisa langsung ditempati oleh penghuni karena kualitas bangunannya.

Di rumah subsidi GCC 2 punya 2 kamar tidur, dapur, carport, kanopi, closet duduk dan dinding pembatas dengan rumah sebelahnya.

BACA JUGA : Arrayan Group Serahterima Kunci Ruko di Grand Cikarang City 2

“Ini adalah rumah subsidi tanpa renovasi, pemiliknya datang bawa barang dan langsung ditempati, tanpa perlu bangun dapur atau lainnya,” ujar Tuti.

Banyak keuntungan yang didapat oleh konsumen yang membeli rumah di GCC 2. Salah satunya, sebut Tuti, nilai investasi yang terus meningkat karena lokasinya yang strategis berada persis di jalan jalur provinsi dan juga berada di perbatasan antara Cikarang dan Karawang.

Cikarang sendiri sebagai kawasan industri terbesar di Asia, sementara Karawang adalah kota industri terbesar di Indonesia. Sehingga konsumen sangat beruntung beli rumah di GCC 2 karena potensi dan prospeknya sangat tinggi.

Keuntungan lainnya, GCC 2 akan semakin berkembang menjadi kawasan kota mandiri. Tidak salah karena sampai saat ini, masyarakat yang sudah tinggal dalam kawasan GCC 2 sudah mencapai sekitar 4.500-an kepala keluarga, sedangkan hunian yang terbangun berjumlah sebanyak sekitar 5.000 unit rumah.

“Dalam rencana ke depan, Grand Cikarang City 2 akan dikembangkan menjadi kota mandiri, yang dilengkapi berbagai fasilitas di dalamnya. Apalagi lokasinya juga strategis. Lokasi perumahan ini sangat bagus sekali, diapit oleh dua kawasan industri terbesar di Indonesia yaitu di Karawang dan Cikarang,” papar Asmat.

Perumahan Grand Cikarang City 2 dikembangkan di lahan dengan total luas mencapai 260 hektar, dimana sekitar 60 hektar lahan sudah dikembangkan. Adapun untuk fasilitas yang segera akan dibangun rumah ibadah, fasilitas sport center yang berada dalam kawasan perumahan.

Selain itu, juga telah terdapat area komersial berupa ruko, untuk tahap pertama sudah diserahterimakan kepada konsumen di akhir November 2021 lalu. Adapun total ruko yang akan dibangun adalah sebanyak 200-an unit.

Kebijakan Pemerintah Kurang Berpihak Pada Pengembang Rumah Subsidi 

Masih terkait dengan pengembangan rumah subsidi, Asmat mengungkapkan, masih banyak kebijakan pemerintah yang sering berubah dan kurang berpihak pada pengembang, termasuk pengembang rumah subsidi.

“Harusnya, pemerintah sudah merencanakan sebuah aturan yang berlaku misalkan dalam lima tahun ke depan. Seperti harga, berdasarkan inflasi, kenaikan harga setiap tahun berapa persen. Karena kebanyakan yang bangun rumah subsidi adalah pengembang swasta. Kami pihak swasta ini mau supaya ada kepastian hukum dan kebijakannya,” kata Asmat.

Asmat mengatakan, sudah selama 3 tahun harga rumah subsidi belum dinaikkan oleh pemerintah. Sementara implikasi dari kenaikan harga BBM sudah sangat terasa terhadap bahan baku untuk rumah.

“Saya berharap pemerintah sudah tidak tunda-tunda lagi untuk menaikkan harga rumah subsidi,” tegasnya.

Menghadapi tantangan yang semakin tidak pasti, apalagi disebut bahwa tahun 2023 akan adanya resesi, satu-satunya penggerek ekonomi dengan 170-an industri ikutannya adalah properti. Sehingga jika properti terus bergerak, maka kemungkinan besar resesi ini juga tidak akan terjadi.

“Makanya kita butuh backup dari pemerintah, baik terhadap kami, baik subsidi maupun non-subsidi. Untuk tidak subsidi misalkan kebijakan PPN DTP 50% diperpanjang. Sementara untuk subsidi, kenaikan harga sudah seharusnya dilakukan. Dengan begitu, para pengembang ini juga akan tetap semangat untuk membangun properti. Dengan demikian, backlog perumahan yang masih sangat besar, yakni mencapai 12,7 juta tersebut bisa segera terpenuhi,” terang Asmat.

Oleh karena itu, Asmat berharap agar pemerintah segera menyadari dan mengeluarkan kebijakan yang pro pengembang sekaligus menekan para pengembang tersebut, baik swasta maupun BUMN untuk berbondong-bondong membangun rumah rakyat dan properti lainnya.

“Dengan demikian, maka industri properti kita tetap berjalan dan 170 industri di bawah gerbong properti juga ikut bergerak semua,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button