Mengupas Arsitektur Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara
Kamis, 25 Agustus 2022 | 17:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Seminar online mengenai hasil rancangan pemenang sayembara arsitektur Istana Wakil Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN) digelar Kamis (25/8/2022). Diprakarsai Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia, didukung oleh Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Kalimantan Timur dan dihadiri Co Founder & CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin dan Direktur PT Kenari Djaja Prima Hendry Sjarifudin dengan jumlah peserta mencapai 950 orang.
Seminar online ini berlangsung melalui youtube Channel Kenari Djaja juga aplikasi zoom meeting. Seminar dipandu Dr. Rahmawati, MM, CMA, seorang Dosen dari Universitas Mulawarman – Samarinda, melalui pendekatan rancangan arsitektur untuk memudahkan mengikuti gerak pembangunan IKN yang cepat, terarah dan modern.
Hasil sayembara arsitektur untuk berbagai fasilitas gedung dan kawasan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah diumumkan pada awal Juli 2022 lalu, memutuskan beberapa pemenang kategori yang disayembarakan.
BACA JUGA : Kenari Djaja Raih Penghargaan MURI ke 7
Salah satunya adalah kawasan dan gedung Istana Wakil Presiden yang mencerminkan tempat Wakil Presiden beraktifitas. Mulai dari istana tempat bekerja dan menerima tamu-tamu negara, rumah kediaman, gedung pengamanan Paspampres dan fasilitas ibadah berupa Masjid.
Kehadiran karya hasil sayembara arsitektur Istana Wakil Presiden dari pemenang ketiga Arsitek Budi Pradono, IAI, AA, setidaknya akan mengambarkan wajah Ibu Kota Nusantara yang harus menyesuaikan dengan berbagai potensi di Indonesia dan kondisi alam Kalimantan yang bernuansa hutan.
Budi Pradono bersama timnya merancangnya sebagai suatu komplek bangunan berarsitektur modern yang penuh makna, sebagai tempat kedudukan orang kedua di Indonesia. Sebagai sebuah simbol negara, istana ini dirancang sebagai representasi negara dengan kewibawaan, ketegasan dan berkeadilan.
Budi menyebut desain istana rancangannya sebagai Dwiarya Wibawa. Komplek Istana Wakil Presiden dirancang dalam lima zonasi utama, dan gedung istana ditempatkan pada lokasi paling tertinggi yang dikelilingi dengan hutan konservasi dan memperhitungkan kondisi kontur alami yang tetap ddipertahankan.
BACA JUGA : Inilah Para Pemenang Kenari Djaja Award 2021
Selanjutnya fungsi kelangkapan seperti komplek gedung Kesekretariatan Wapres, gedung kantor dan rumah dinas Wapres ditempatkan di sisi utara barat laut. Kawasan Istana Wapres dirancang untuk penyelenggaraan pertemuan kenegaraan yang ide dasarnya berbentuk oval simbol dari bunga Rafflesia Arnoldi dengan lima kelopak yang sedang mekar.
Di sekitar istana terdapat ruang terbuka hijau yang memanfaatkan kontur yang ada, menggunakan pilotis untuk mempertahankan area hijau lebih banyak. Hal ini sejalan dengan dengan konsep urban lansekap di kawasan utama kota Nusantara yang digambarkan oleh Ir. Budi Faisal, MAUD, MLA, Ph.D, IALI, salah seorang Juri Sayembara perencanaan ibukota baru dari ITB.
Perbandingan antara ruang terbuka hijau dengan bangunannya dibuat untuk menunjang arsitektur gedung pemerintah yang monumental. Detail masing-masing ruang terbuka di sesuaikan dengan kebutuhan fungsi desain bangunan yang berbeda, namun tetap memiliki kesatuan konsep harmoni dalam kawasannya.
Menurut Ketua IKAL Prof. Dwi Nugroho Hidayanto, penyebaran informasi tentang arsitektur istana ini diharapkan membuka mata masyarakat tentang pusat pemerintahan di IKN.