Menteri PKP Apresiasi Kualitas Perumahan Graha Arraya Bogor
Calon pembeli rumah subsidi di Graha Arraya Bogor menunggu kucuran KPR FLPP.
BOGOR, KabarProperti.id — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait melakukan kunjungan kerja ke lokasi Perumahan Graha Arraya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12). Perumahan seluas 46 hektar itu berada di kecamatan Ciampea dan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat.
Menteri PKP mengatakan dirinya hari ini senang sekali karena bisa datang langsung ke Perumahan Graha Arraya dan bertemu langsung dengan para penghuni serta serta melihat langsung situasi dan kualitas di perumahan ini.
“Beberapa waktu lalu saya dan team sudah ke Serang, Banten. Meninjau beberapa proyek perumahan bersubsidi di sana. Hari ini di Bogor Jawa Barat. Ada tiga Kawasan perumahan yang saya lihat. Tentu kami enggak bisa ngecek semuanya, sampel lah beberapa. Baru nanti saya akan laporkan kepada Menteri Keuangan, kepada Ditjen Anggaran, Ditjen Kekayaan, dan Ditjen Perbendaharaan, hasil temuan kami di lapangan,” ujar Ara, demikian biasa disapa.
Menurutnya, dari kunjungan ke Perumahan Graha Arraya, Ia ingin mendengarkan masukan langsung dari penghuni dan pengembangnya. Tinjauan ini sekaligus juga untuk memastikan kesiapan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di 2025. Sebab menurutnya Kementerian PKP salah satunya akan berfokus terhadap pembangunan rumah bersubsidi yang menurut pengembang perlu didorong pemerintah terkait dengan kuota KPR FLPP.
BACA JUGA : Tiga Pengembang Besar Garap Perumahan Graha Arraya di Bogor Barat
“Sebagai pemerintah kita harus banyak mendengar, pemerintah harus banyak turun ke lapangan, supaya kita bisa mengeluarkan suatu kebijakan atau merubah suatu kebijakan ke sebuah peraturan yang lebih baik. Saya selalu katakan sederhana saja sebagai pemerintah, harusnya mengeluarkan kebijakan yang mempermudah dan mempermurah rakyatnya,” kata Menteri Ara.
Menunggu Kuota KPR FLPP
Sementara itu, Endang Kawidjaja, Direktur Utama PT Bahana Imanan Suksestama (BAIMS), sebagai pengembang Kawasan Perumahan Graha Arraya menjelaskan per Desember 2024 ada 147 unit rumah subsidi yang ready stock dan siap diakadkan pada Januari 2025. Secara keseluruhan akan dibangun sebanyak 1.950 unit rumah subsidi dan 240 unit rumah non subsidi.
Rumah subsidi yang siap akad kredit berada di klaster Lily, sebanyak 98 unit. Luas rumah klaster Lily tipe 27/60 itu dijual mulai harga Rp185 juta/unit. Kemudian salah satu klaster yang juga sudah terbangun adalah klaster Sakura (49 unit + 2 rumah contoh), dengan spesifikasi luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi. Kedua tipe rumah itu memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Perbedaan utamanya, rumah di klaster Lily, belum dilengkapi dengan dapur.
“Kedua klaster itu siap bangun dan calon pembeli unit rumah yang sudah mendapatkan persetujuan bank saat ini masih menunggu kuota KPR FLPP-nya cair. Mudah-mudahan awal tahun depan, semuanya bisa dilakukan akad kredit,” tambahnya
Menurut Endang rata-rata pembeli di Kawasan Perumahan Graha Arraya bekerja di daerah Bogor dan Jakarta. Sebagian besar pekerja swasta.
“Kami punya 7 lokasi proyek di Bogor. Jadi pembelinya sudah kenal kami. Dan biasanya mereka juga punya kaitan kerabat. Walaupun bekerja di Jakarta, m ereka enggak mau pindah dari Bogor, jadi beli di Bogor juga, tapi tetap naik kereta kalau berangkat kerja ke Jakarta,” ungkap Endang.
Sebagai informasi Perumahan Graha Arraya merupakan proyek perumahan yang awalnya bernama Pesona Alam Dramaga. Dibangun oleh PT Randu Alas. Dalam perkembangannya, proyek yang dirilis tahun 2018 itu mangkrak, karena pemegang sahamnya meninggal dunia.
Selanjutnya Delta Group, Kharisma Group dan Imanan Holding sepakat mengakuisi proyek tersebut dan membentuk perusahaan konsorsium bernama BAIMS. Dengan komposisi pemegang saham yang sama.