Pasar Properti di Indonesia Menjanjikan, Kementerian PUPR dan MLIT Jepang Tukar Informasi Kepemilikan Rusun
Diharapkan dapat melakukan kolaborasi dengan MLIT Japan untuk inovasi strata-title maupun properti di Indonesia.
JAKARTA, KabarProperti.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Ministry Of Land, Infrastructure, Transport And Tourism (MLIT) Jepang melakukan tukar informasi terkait kepemilikan rumah susun (Rusun) untuk masyarakat. Ke depan, pihak MLIT juga berencana mendorong investasi bidang perumahan mengingat pasar properti di Indonesia cukup menjanjikan.
“Kami menyambut baik kedatangan MLIT Jepang ke Indonesia dalam rangka pertukaran informasi mengenai kepemilikan Rusun,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Ir. M Hidayat dalam sambutannya pada acara Exchange Information Meeting Bersama Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan di Kampus Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Menurut Hidayat, beberapa topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain sistem manajemen bangunan dan strata-title untuk rumah susun, standar manajemen untuk bangunan dengan strata-title, manajemen pengelolaan dan pengambilan keputusan oleh P3SRS serta rencana kolaborasi antara Kementerian PUPR dan MLIT dalam pembangunan hunian untuk masyarakat.
“Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia belum mengatur istilah strata title, tetapi memang banyak developer yang menggunakan istilah tersebut. Di Indonesia tanda kepemilikan atas satuan rumah susun dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik Sarusun atau SHM Sarusun,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Hidayat menerangkan, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR menyambut baik Exchange Information Meeting ini. Kedua belah pihak tentunya ingin mengetahui lebih banyak tentang impelementasi kebijakan strata title yang ada di Jepang, baik dari sistem manajemen bangunan hingga manajemen pengelolaannya serta kepemilikan hunian vertikal di Indonesia.
“Ke depan masih banyak tantangan yang hadapi terkait penyediaan tempat tinggal bagi masyarakat di Indonesia antara lain Program 3 juta rumah per tahun, urbanisasi yang tinggi dan harga tanah yang semakin mahal, kebijakan hunian berimbang dan peluang properti dan infrastruktur pasar yang beragam,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Rumah Umum dan Komersial Direktorat Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Kresnareza Harahap menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan rangka menindaklanjuti request dari Director for International Market Division Real Estate and Construction Economy Bureau, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) to hold an Exchange Information Meeting.
BACA JUGA : Ini Isu dan Kendala Pembangunan Perumahan di Indonesia yang Harus Ditangani
Dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan mendapatkan wawasan lebih luas terkait strata-title yang ada di Jepang, juga bisa menjadi best practice/insight untuk menyelesaikan permasalahan terkait penyediaan rumah susun di Indonesia. Selain itu, pembentukan Perhimpunan Pemilik dan permasalahan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) juga harus dicari solusi bersama.
“Kedepannya kami juga berharap dapat melakukan kolaborasi dengan MLIT Japan untuk inovasi strata-title maupun properti di Indonesia. Salah satu upaya yang ingin kami tekankan untuk menangani penyediaan tempat tinggal adalah dengan penyediaan rumah susun sewa/beli,” terangnya.
Sementara itu, Director for International Partnership Coordination, International Markets Division, Real Estate and Construction Economy Beurau, Ministry Of Land, Infrastructure, Transport And Tourism (MLIT) Japan, Yonetani Kazuki menerangkan, pihaknya melihat potensi pasar properti di Indonesia ke depan tentunya akan semakin berkembang. Untuk itu, adanya penjajakan kerjasama antara dua instansi ini akan menumbuhkan semangat invetasi baru di sektor penyediaan perumahan.
“Kami yakin pangsa properti atau perumahan di Indonesia semakin pesat di masa mendatang. Kebutuhan hunian vertikal serta pengelolaan yang baik tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan tidak tertutup kemungkinan MLIT akan mendukung kerjasama ini,” katanya.