Pembiayaan

REI Komisariat Bekasi Gelar Halal Bi Halal dan Akad Massal

Rabu, 24 Mei 2023 | 22:00 WIB

BEKASI, KabarProperti.id —  REI Komisariat Bekasi menggelar acara Halal Bi Halal yang merupakan kegiatan program tahunan REI Komisariat Bekasi di Hotel Nuanza Cikarang, Bekasi, Senin (22/05/2023). Yang menarik acara Halal Bi Halal ini dibarengi dengan kegiatan akad kredit KPR rumah subsidi dengan Bank BTN, sehingga peserta Halal Bi Halal tidak hanya diramaikan para pengembang anggota REI Bekasi tetapi juga para konsumen, notaris, dan Bank BTN sebagai bank yang bekerja sama.

Menurut Ketua Komisariat REI Bekasi, Tuti Mugiastuti, kegiatan akad kredit massal yang dilakukan Komisariat REI Bekasi merupakan yang pertama kalinya. Biasanya akad kredit massal dilakukan masing-masing pengembang atau di kantor cabang Bank BTN masing-masing wilayah.

“Dibarengi acara HBH sekaligus akad kredit supaya lebih greget kegiatan HBH. Diharapkan lebih banyak lagi diadakan akad massal,” ujar Tuti.

REI Komisariat Bekasi Gelar Halal Bi Halal dan Akad Massal

Dalam akad kredit massal ini ada empat pengembang yang melakukan pengikatan dengan konsumen yaitu TMA Group, ARRAYAN Group, PT. Berkah Cahaya Gemilang, dan Wildan Lestari. Adapun konsumen yang diundang sebagai perwakilan sebanyak 16 konsumen.

BACA JUGA : REI Bekasi dan BTN Kanwil 1 Sukses Gelar Turnamen Golf

Menurut Tuti, ada 250 konsumen yang siap untuk melakukan akad kredit KPR, tetapi karena keterbatasan tempat hanya 16 konsumen sebagai perwakilan yang datang bersama pasangannya. Sementara notaris yang hadir di akad massal itu ada 4 notaris.

Tuti Mugiastuti berharap akan lebih banyak lagi akad massal KPR yang bisa dilakukan Komisariat REI Bekasi. Apalagi sampai akhir tahun 2023 ditargetkan 5000 unit rumah bisa akad kredit. Dari 5000 unit rumah ini sekitar 25 persennya adalah rumah komersial, sisanya rumah subsidi.

Tuti yakin sampai akhir tahun 2023 target untuk REI Bekasi ini akan tercapai karena masih ada 7 bulan lagi.  Walaupun demikian, Tuti tidak membantah ada penurunan dari realisasi akad kredit sampai dengan pertengahan Mei ini. “Mungkin karena habis Hari Raya Idul Fitri dan holiday, mudah-mudahan segera normal kembali dalam bulan-bulan berikutnya,” ujar Tuti.

Walaupun Bank BTN menjadi mitra utama para pengembang di Bekasi, baik dalam kredit konstruksi, pembebasan lahan dan KPR, tetapi menurut Tuti tidak tertutup kemungkinan para pengembang di Bekasi juga bekerja sama dengan bank pemerintah lainnya.

“Beberapa bank pemerintah yang lain juga memberikan menawarkan yang menarik. Jadi ini sebetulnya potensi pasar yang bisa diambil,” ujar Tuti.

BACA JUGA : REI Bekasi Gelar Halal Bi Halal dan Diskusi

Teguh Wahyudi, Kepala Subsidized  Mortgage Division Bank BTN di sela-sela acara mengatakan realisasi KPR rumah  subsidi di Bekasi Raya yang mencakup Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi sangat bagus. Hal ini karena ditopang oleh pertumbuhan industri di Bekasi Raya yang bagus, penyebaran industri yang juga banyak. Kehadiran para pekerja di industri  ini yang mau tidak mau membutuhkan rumah di Bekasi Raya.

“Para developer memanfaatkan momentum ini.  Inilah yang mendorong kebutuhan rumah subsidi di Jawa Barat khususnya di Bekasi raya sangat tinggi,” ujar Teguh.

Bank BTN, lanjut Teguh, akan terus berkolaborasi secara intens dengan REI Bekasi, agar kebutuhan rumah subsidi di Bekasi Raya tersedia dengan baik.  “Kami masih bisa menguasai pasar rumah subsidi di Bekasi raya hingga 84 persen sampai April ini karena kami dukung dari hulu sampai ke hilir. Kita ikat dulu kredit konstruksinya termasuk kredit pembebasan lahan. Kalau ini sudah kita pegang, realisasi KPR harus dengan Bank BTN dong. Kuncinya di sini,” ujar Teguh.

Sementara itu Asmat Amin selaku tokoh perumahan rakyat dalam sambutannya mengatakan pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan perumahan yang pro rakyat. Menurutnya, dalam 4 tahun ini dirasakan kurang didukung oleh pemerintah soal kebijakan rumah subsidi.

“Ada satu juta kebutuhan rumah di luar backlog, kalau tidak ada kebijakan yang komprehensif dari pemerintah, jumlah ini akan terus bertambah,” ujar Asmat Amin yang juga Owner Arrayan Group

Dalam kesempatan itu Asmat Amin kembali menyoroti perlunya kementerian perumahan yang berdiri sendiri seperti era pemerintahan sebelumnya. Menurutnya sudah 7 tahun tidak ada kementerian perumahan yang membuat sektor perumahan seperti lambat. Soal ini sudah sering disuarakan oleh Asmat Amin dalam berbagai kesempatan tentang perlunya ada kementerian perumahan sendiri yang terpisah.

Sebagai orang yang puluhan tahun berkecimpung di perumahan rakyat, Asmat Amin tahu betul penanganan perumahan rakyat tidak bisa setengah-setengah. Harus ada kebijakan dari hulu ke hilir. Bila tidak, backlog perumahan akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Ia berharap siapapun presiden terpilih berikutnya diharapkan kembali membuat kementerian perumahan sendiri sehingga bisa fokus menangani perumahan.

Dalam acara tersebut hadir Kepala Kanwil 1 Bank BTN Benjamin Sihombing, Ketua DPD REI Jawa Barat Joko Suranto, Asmat Amin selaku tokoh perumahan rakyat, para Kepala Cabang Bank BTN Bekasi Raya dan sekitar 30 anggota REI Komisariat Bekasi.

Adapun program REI Komisariat Bekasi lainnya yang akan dijalankan adalah proses penyerahan fasum dan fasos yang dibangun para pengembang, bedah rumah dan turnamen golf. “Banyak anggota REI yang minta turnamen golf diadakan lagi dan sebagai kegiatan rutin REI Bekasi,” pungkas Tuti.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button