JAKARTA, KabarProperti.id – PT ERA Graharealty Tbk. (Perseroan), perusahaan yang bergerak dalam bidang waralaba dan jasa agen real estat, berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/6/2021). Perseroan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-22 di BEI pada tahun 2021.
Perseroan merupakan pemegang hak atas lisensi ERA Indonesia yang merupakan master franchise real estat dari USA yang berada di lebih dari 33 negara di dunia. Merupakan bagian dari ERA Asia Pacific yang saat ini terafiliasi dengan 10 negara di Asia Pacific. ERA Indonesia saat ini mempunyai 109 kantor tersebar di 20 kota besar di seluruh Indonesia.
“Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan Perseroan untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable dan transparan kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan,” ujar Darmadi Darmawangsa, Direktur Utama PT ERA Graharealty Tbk..
Diperdagangkan dengan kode saham IPAC, Perseroan melepas sebanyak 189.973.700 saham biasa atas nama atau sebanyak 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp10 setiap saham.
BACA JUGA : ERA Indonesia Gelar NBC 2021 Bertema Rising Strong
Terdiri dari 47.368.500 saham biasa atas nama yang merupakan Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan (Saham Baru) dan sebanyak 142.605.200 saham biasa atas nama milik PT Realti Indo Mandiri sebagai Pemegang Saham Penjual (Saham Divestasi).
Saham Baru dan Saham Divestasi secara bersama-sama ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp120 per sahamnya, sehingga jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebesar Rp22,79 miliar.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Saham Baru ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi Saham Baru yang menjadi porsi Perseroan, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja terkait kegiatan operasional Perseroan.
Antara lain menggalakkan marketing dan program rekrutmen member broker dan agen baru, memperkuat existing brand ERA saat ini sehingga brand ERA semakin kuat dibanding dengan kompetitor, dan merekrut software engineer untuk mengelola IT System menjadi lebih efisien.
BACA JUGA : ERA Indonesia Kampanye “Say No to Corona, Say Yes to Closing”
Lalu menyediakan training berstandar internasional dan mengembangkan kerjasama dengan developer untuk memasarkan proyek-proyek properti ke masyarakat. Sedangkan hasil penjualan Saham Divestasi setelah dikurangi biaya emisi yang dihitung secara proporsional, akan dibayarkan kepada Pemegang Saham Penjual.
“Kami dengan bangga menginformasikan bahwa IPAC mengalami oversubscribed sebanyak 381,8 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) setelah masa penawaran perdana saham yang berlangsung pada tanggal 18–23 Juni 2021,” ujar Daud Gunawan, Head of Corporate Finance PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Perseroan.
“Secara keseluruhan proses IPO Perseroan telah berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan pemegang saham, komisaris, manajemen, underwriter dan lembaga profesi penunjang lainnya,” kata Daud Gunawan.
Perseroan berdiri sejak tahun 1991 dan telah bergelut di bidang waralaba dan jasa agen real estat lebih dari 29 tahun. Darmadi Darmawangsa mengatakan, Perseroan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan Perseroan untuk terus menerapkan prinsip good corporate governance dalam setiap langkah yang diambil.
BACA JUGA : Grand Opening, ERA D’Mitra Garap Potensi Properti Cibubur
Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, Perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai bagian dari pemegang saham Perseroan.
“Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat Pandemi COVID-19, Perseroan tetap optimis bahwa bisnis waralaba dan jasa agen real estat akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Darmadi Darmawangsa.
Lebih lanjut Darmadi Darmawangsa mengatakan, tahun 2020 lalu, ERA Indonesia memulai awal yang sangat baik di Januari dan Februari. Namun memasuki Maret, ERA Indonesia juga terkena dampak menurunnya penjualan properti di awal pandemi selama 2 – 3 bulan pertama karena merupakan masa adaptasi dengan kebijakan semi lock down yang diberlakukan karena masuknya Covid-19 ke Indonesia.
Setelah semakin terbiasa untuk beradaptasi dengan new normal, penjualan properti terlihat bangkit pada bulan Juni hingga akhir tahun 2020. “Secara umum apabila ditarik perbandingan dari tahun 2019 terhadap 2020, penjualan properti mengalami kenaikan. Demikian pula omzet Januari hingga Mei 2021 dibandingkan tahun 2020, mengalami kenaikan hingga 120%. Sedangkan untuk target omzet penjualan tahun 2021 direncakan naik sebesar 25%,” ungkap Darmadi Darmawangsa.
BACA JUGA : Pentingnya Sertifikasi Profesi Broker Properti
Ditambahkan Aan Andriani, Direktur PT ERA Graharealty Tbk., melihat perbandingan pasar primary dengan secondary pada tahun 2021 di kuartal pertama dan kedua ini, masyarakat masih cenderung lebih memakan pasar secondary sebesar 80% dan 20% untuk pasar primary.
“ERA Indonesia pada tahun ini menargetkan untuk membuka kantor – kantor ERA di kota – kota besar di Indonesia seperti Batam, Palembang, Balikpapan dan beberapa kota besar lainnya,” ujar Aan Andriani
ERA Indonesia mempunyai prestasi yang membanggakan baik skala nasional seperti Top of The Mind, Top Brand, Properti Indonesia Award dan juga internasional sebagai Winner Asia Pacific Property Awards.