Rest Area Girisubo Swanayasa dan Jembatan Kretek 2 Yogyakarta Membuat Jalan Lintas Selatan Jawa Makin Nyaman
Rabu, 5 April 2023 | 05:00 WIB
YOGYAKARTA, KabarProperti.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah menyelesaikan Paket Pekerjaan Jembatan Kretek 2 yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pekerjaan konstruksi jembatan dengan total panjang penanganan 2,6 km termasuk jalan pendekat ini membentang di atas Sungai Opak dan menghubungkan antara Desa Tirtohargo dengan Desa Parangtritis.
Jembatan ini merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JLLS) Jawa atau disebut juga jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa sepanjang 1.604 km yang terkenal akan kawasan pariwisata pantai yang membentang mulai dari Provinsi Banten hingga Provinsi Jawa Timur. Peningkatan konektivitas di lintasan Pansela Jawa diharapkan dapat meningkatkan potensi wisata di wilayah pesisir pantai selatan serta memperlancar konektivitas Pulau Jawa bagian selatan sehingga dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.
“Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak obyek wisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
BACA JUGA : Mudik Lebaran 2023, Jalan Tol Solo-Klaten Dibuka Fungsional 6 Km
Pada paket pekerjaan Jembatan Kretek 2 dibangun juga Rest Area Girisubo Swanayasa yang terletak di Kabupaten Gunungkidul seluas 7.340 meter persegi dan berjarak sekitar 82 km dari Pantai Parangtritis, dan 32 km dari Kabupaten Wonosari. Perjalanan menuju Rest Area tersebut melintasi beberapa pantai berpanorama indah di wilayah pesisir pantai selatan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Senin (3/4), Menteri Basuki juga mengapresiasi pembangunan Rest Area Girisubo Swanayasa.
“Sudah bagus. Tolong dikasih tanda atau umbul-umbul supaya terlihat. Kemudian ditambahkan signage yang menunjukkan letak mushola, toilet, sentra kuliner dan lain-lain,” jelas Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DIY, Direktorat Jenderal Bina Marga Wida Nurfaida berharap, pembangunan Rest Area Girisubo Swanayasa ini dapat meningkatkan potensi ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Harapannya, para wisatawan atau pemudik yang melalui jalur Pansela nanti dapat beristirahat disini dan dapat meningkatkan potensi perekonomian bagi masyarakat sekitar,” kata Wida.
Rest Area Girisubo Swanayasa dilengkapi dengan area parkir berkapasitas 6 kendaraan besar, 24 mobil dan 44 motor. Pada bangunan Limasan 1 dan Limasan 2 disediakan dine in area berkapasitas 120 dan 86 kursi, ATM center, Toko Souvenir, Tenant F&B, toilet, serta kantor operasional. Disediakan pula Kids Area dan 4 VIP Room.
“Ada juga amphiteater berkapasitas 60 kursi untuk event-event budaya seperti sendratari. Dan kami sediakan ruang eksibisi supaya para pengrajin lokal dapat mengikuti pameran,” tambah Wida.
Kedepannya, Kementerian PUPR akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait monitoring operasional rest area dan pengembangan produk-produk lokal. Akan diadakan juga program-program kegiatan rutin sesuai dengan potensi budaya dan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kunjungan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 BBPJN Jawa Tengah – DIY Julian Situmorang mengatakan, secara keseluruhan Paket Pekerjaan Jembatan Kretek 2 sudah selesai pada Januari 2023. “Konstruksi seluruhnya sudah 100%, untuk Jembatan Kretek 2 juga sudah uji coba fungsional sejak akhir Januari 2023 lalu bersama dengan Bupati Bantul. Tinggal menunggu peresmian,” jelasnya.
Paket Pekerjaan Jembatan Kretek 2 dibangun oleh penyedia jasa Wika – Hutama Joint Operation dengan anggaran sebesar Rp364 miliar yang berasal dari dana loan Islamic Development Bank (IsDB). Berada di kawasan Sesar Opak yang masih aktif sehingga berpotensi terjadi gempa bumi dan pergerakan tanah, Jembatan Kretek 2 yang berada di Kabupaten Bantul ini dibangun dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk meredam dampak gempa bumi. Serta dilengkapi dengan teknologi antisipasi gempa bumi lainnya.