JAKARTA, KabarProperti.id – Penerima manfaat dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan(FLPP) tembus 1 Juta debitur periode 2010 – 2022. Tercatat, total realisasi dana FLPPdari tahun 2010 – 20 April 2022 telah mencapai 1.000.609 debitur dengan nilai Rp81,51 triliun.
Penyaluran terbanyak oleh BTN sebesar 729.522 unit atau setara dengan 72, 91%, disusul BNI sebanyak 60.755 unit atau 6,07%, BSI sebanyak 49.402 unit atau 4,94%, BRI sebanyak 25.932unit atau 2,59% dan sisanya dari 43 bank penyalur lainnya.
Dalam kurun waktu 13 tahun penyaluran dana FLPP, provinsi Jawa Barat mendominasi penyaluran dana FLPP sebesar 30,12% dari total penyaluran atau sebanyak 315.966unit.
Penyaluran terbesar selanjutnya adalah provinsi Banten sebanyak 82.526 unit, disusul provinsi Jawa Timur sebanyak 63.269 unit, provinsi Sumatera Utara sebanyak 53.273 unit danKalimantan Selatan sebanyak 51.017 unit.
BACA JUGA :BP Tapera Gelar Gelegar Rezeki Tapera
Penerima manfaat dana FLPP terbanyak di usia 26 – 30 tahun sebanyak 308.930 unit, disusul usia 19 – 25 tahun sebanyak 222.242 unit, kemudian rentang usia 31 – 35 sebanyak 211.961unit dan selanjutnya usia 36 – 40 tahun sebanyak 129.520 unit dan sisanya di atas 40tahunsebanyak 127.956 unit.
Sementara itu, penerima manfaat dana FLPP dalam kurun waktu yang sama dari 2010–20April 2022 dengan latar pekerjaan swasta sebanyak 737.292 unit, PNS sebanyak 109.419unit, wiraswasta 81.150 unit dan lainnya 35.377 unit.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada stakeholdersperumahan yang mendukung pelaksanaan program FLPP.
“Saya berharap, danayangdisalurkan ini tepat sasaran dan berdaya guna bagi masyarakat berpenghasilan rendahaliasMBR. Saya ingin mengajak masyarakat untuk semakin cerdas dalam membeli rumah bersubsidi. Pastikan semua sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baru lah dilakukan akadkredit. Rumah siap huni dengan air dan listrik yang sudah terpasang dan PSU yang memadai,” demikian ajakan Adi Setianto.
BACA JUGA : BP Tapera Luncurkan Kontrak Investasi Kolektif
Segmentasi Penerima KPR Subsidi
Berdasarkan surat Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat awal Januari 2022 tentang Segmentasi PemanfaatanFLPP, BP2BT dan Tapera, maka program FLPP dilaksanakan untuk melayani MBR berpenghasilan tetap / fixed income, pembiayaan Tapera untuk melayani PesertaTapera baik yang berpenghasilan tetap maupun tidak tetap, sedangkan program BP2BTuntuk melayani MBR berpenghasilan tidak tetap (pekerja informal).
Memiliki sistem pembayaran/pengupahan harian, jam, borongan per satuan hasil ataukomisi, (4) tidak memiliki hak cuti, dan (5) membayar mandiri jaminan kesehatan ataujaminanpekerjaan. Contoh jenis pekerjaannya antara lain tenaga honorer pemerintahan/nonpemerintahan, buruh, pekerjaan harian lepas, pedagang kaki lima, asisten rumah tanggadanpekerja rentan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Dengan segmentasi yang jelas, kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan bantuandankemudahan pembiayaan perumahan dengan baik. Dengan demikian seluruh segmenmasyarakat mendapatkan peluang untuk memanfaatkan pembiayaan perumahanyangdiberikan oleh pemerintah,” ungkap Adi Setianto.