Nasabah Bank BTN Makin Dimanjakan, Sambil Rebahan Banyak Urusan Kelar
Senin, 6 Februari 2023 | 12:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Teknologi berkembang sangat cepat. Masyarakat modern sangat diuntungkan dengan perkembangan teknologi. Pasalnya banyak hal yang bisa dilakukan dengan mudah dan cepat dengan bantuan teknologi. Tak terkecuali dalam layanan perbankkan.
Salah satu bank yang mutakhir dengan teknologi hi-end-nya adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau lebih dikenal sebagai Bank BTN yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemanfaatan berbagai teknologi di bidang layanan keuangan telah membawa perubahan yang signifikan terhadap BTN selama perjalanannya 73 tahun di negeri ini. Bank BTN terus bertransformasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan produk yang serba cepat, mudah, dan murah.
“Di usia 73 tahun ini BTN akan terus berupaya agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat yang nyata yaitu dapat memiliki rumah dengan cepat, mudah dan murah,” kata Haru Koesmahargyo, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk..
Sebagai bank yang besar, BTN memiliki Visi untuk menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025. Untuk mewujudkannya, Bank BTN memiliki Misi yakni menjadi mitra keuangan bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem perumahan dengan menyediakan solusi menyeluruh dan layanan terbaik melalui inovasi digital.
Bank BTN memiliki komitmen kuat dalam mendukung dan memberi pelayanan pembiayaan untuk sektor perumahan lewat tiga produk utama, yaitu perbankan perseorangan, bisnis dan syariah.
Enam Fokus dan Strategi Bank BTN Memperkuat Layanan Digital
Dalam webinar bertajuk “Bank Digital: Solusi Kemudahan Bertransaksi di Tengah Pandemi” beberapa waktu lalu, Haru mengatakan, perbankan digital telah lama dianggap sebagai “Future of Banking” sehingga diperlukan strategi untuk mampu bersaing dengan banyak pendatang di pasar perbankan yang berorientasi kepada pelanggan (customer) untuk menghadirkan pengalaman pelanggan (customer experience) yang lebih baik.
Menurut Haru, dalam setiap inisiatif digitalisasi, diharapkan bank dapat merespons perkembangan layanan digital dengan tetap mengindahkan aspek reliability, availability dan serviceability. “Ada enam fokus dan strategi yang dilakukan oleh Bank BTN untuk memperkuat layanan digitalnya,” ujar Haru.
Pertama, akuisisi pengguna layanan digital BTN, baik nasabah baru dan nasabah existing serta meningkatkan transaksi dengan meningkatkan aktivitas pemasaran produk digital banking BTN. Kedua, mengembangkan fitur layanan berbasis kebutuhan personal sehingga kebutuhan akan layanan terkini dapat dinikmati oleh nasabah.
“Digital banking ini adalah inovasi pertama kali yang memahami nasabah maunya apa. Di BTN sendiri kami memahami bahwa kebutuhannya misalnya membeli rumah atau searching rumah, kemudian bisa membeli secara cash, bisa juga membeli secara KPR, dan journey baru dari masyarakat misalnya ingin merenovasi rumah atau membeli rumah baru, atau menjual rumah lama untuk kemudian membeli rumah baru. Nah journey ini yang harus kita ikuti. BTN juga menyediakan hal-hal yang membantu journey tersebut,” papar Haru.
Ketiga, continue to develop features, yaitu akselerasi penambahan fitur dan layanan pembayaran serta layanan pembelian pada semua channel layanan digital. Keempat, new service innovations, BTN akan membangun sistem layanan baru yang secara langsung dapat meningkatkan pengguna dan transaksi pada channel layanan digital.
Kelima, BTN akan memperkuat layanan BTN Housing Ecosystem baik layanan bagi pengembang perumahan maupun masyarakat penghuni dari perumahan tersebut (Pra KPR, Realisasi KPR, Pasca KPR) agar selalu terhubung dengan BTN. Keenam, process acceleration dimana percepatan penambahan fitur, layanan pembayaran dan layanan pembelian pada semua channel layanan digital dengan menerapkan proses partnership dan pengembangan aplikasi yang efisien dan efektif.
Layanan Digital Banking Disukai
Haru mengungkapkan layanan digital banking atau e-channel BTN makin disukai nasabah sejak pandemi Covid-19 melanda. Hal ini terlihat dari total jumlah transaksi di BTN, sekitar 96%-nya dilakukan melalui e-channel. “Kita melihat perubahan transaksi yang cukup signifikan di tahun 2020, di mana total transaksi financial (e-channel dan teller) sebesar 200.885.753 transaksi dan total transaksi e-channel-nya sendiri sebesar 192.183.992 transaksi,” ungkap Haru.
Dari transaksi tersebut, dapat dilihat ada pergeseran yang cukup signifikan bahwa transaksi yang dilakukan di kantor bank makin sedikit, yaitu kurang lebih hanya 4%, artinya sekitar hampir 96% sudah dilakukan secara elektronik. “Ini merupakan perubahan yang patut mendapat solusi bagaimana Bank BTN dapat beradaptasi,” ujar Haru.
Menurut Haru, kenaikan jumlah transaksi melalui e-channel ini membuktikan layanan mobile banking, internet banking dan Cash Management System (CMS) sangat memudahkan nasabah dalam bertransaksi, tidak perlu datang ke bank sudah bisa melakukan transaksi di mana saja. Untuk itu, perseroan akan terus berupaya semakin memperkuat layanan digital banking.
Menghadapi era digitalisasi, Bank BTN pun terus berinovasi memperluas digital mortgage ecosystem dengan terus menambah fitur pada aplikasi andalannya seperti Smart Residence, BTN Properti dan BTN Properti for Devoloper.
Mendapatkan Apresiasi Besar dari Masyarakat
Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan, kanal BTN Properti mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat. Hal ini terlihat dari peminat KPR online yang masuk dalam aplikasi BTN Properti yang semakin meningkat dan jumlah developer yang bergabung dalam BTN Properti pun terus bertambah.
BTN mencatat, per Oktober 2022 lalu, lebih dari 6.000 developer telah bergabung dengan BTN Properti for Developer. “Besarnya antusias masyarakat yang mengunjungi BTN Properti membuat para banyak developer mendaftarkan proyek perumahannya di kanal BTN Properti. Ini dibuktikan dengan peningkatan akuisisi developer tahun 2022 yang melonjak lebih dari 360 persen secara tahunan,” kata Andi.
Lebih lanjut Andi mengatakan, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat, sejumlah fitur-fitur sedang disiapkan untuk menambah kelengkapan BTN Properti. Salah satunya mengintegrasikan BTN Properti dengan SiKasep, yaitu aplikasi milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan pengaplikasian e-materai, serta digital signature dalam pengajuan KPR BTN Properti. Sementara untuk pengembang akan disiapkan layanan Kredit Komersial secara online.
Fitur BTN Properti juga akan terus ditingkatkan, di antaranya fitur Digital Verification yang terintegrasi dengan Dukcapil. Dengan fitur ini bisa melakukan verifikasi secara langsung terhadap para pengunjung dan calon debitur BTN. “Dengan adanya fitur Digital Verification tersebut, calon debitur dapat melakukan verifikasi diri secara mandiri sebelum mengajukan kredit melalui BTN Properti, dengan tujuan percepatan durasi proses pengajuan pinjaman nasabah,” jelasnya.
Dalam fitur Digital Verification, lanjut Andi, juga tedapat fitur OCR yang mampu mengenali data text pada fisik E-KTP dan secara otomatis akan mengisikan data tersebut pada system. Sehingga, dengan adanya Digital Verification BTN Properti ini dapat meningkatkan experience nasabah serta memberikan kemudahan nasabah dalam pengajuan kredit KPR secara online.
Bank BTN juga telah berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) dalam upaya memenuhi kebutuhan hunian masyarakat, dengan menghubungkan secara digital layanan BTN Properti dengan aplikasi Jamsostek Mobile (JMO). Dengan kolaborasi tersebut, peserta BP Jamsostek dapat memilih dan mengajukan KPR BTN melalui aplikasi JMO di ponsel pintar mereka.
Sementara fitur yang menjadi andalan kanal digital BTN Properti for Developer antara lain developer dapat mengajukan KPR secara online yang dapat dengan mudah diakses kapan pun dan di manapun. “Selain itu, developer juga dapat melakukan monitoring status pengajuan kredit dengan mudah, apakah masih dalam draft, atau sudah in progress, bahkan sudah approved, booking ataupun reject,” paparnya.
Platform BTN Properti for Developer saat ini telah dapat terintegerasi dengan beberapa mitra developer serta pihak ketiga lainnya. “Kami yakin melalui berbagai usaha BTN terkait peningkatan fitur atau layanan BTN Properti, serta juga meluasnya kerja sama dengan berbagai pihak ketiga dan developer, maka niscaya terdapat peningkatan jumlah KPR secara online, di mana per Oktober 2022 jumlah realisasi kredit online melalui BTN Properti mengalami peningkatan lebih dari 66 persen secara tahunan,” kata Andi.
BTN juga terus melakukan pengembangan pada aplikasi BTN Smart Residence. Aplikasi yang dirilis tahun 2021 silam ini, terus ditingkatkan fiturnya guna memanjakan dan memenuhi semua kebutuhan nasabah. Aplikasi BTN Smart Residence mempermudah hubungan antara penghuni, merchant, tenant dan pengelola dalam proses pembayaran berbagai tagihan atau iuran, IPL, parkir, pertukaran informasi sampai dengan keluhan atau pengaduan.
BTN Smart Residence akan diintegrasikan dengan sejumlah fitur misalnya layanan untuk rumah tangga seperti daily cleaning, service AC, service mesin cuci dan lain sebagainya, juga integrasi dengan marketplace serta e-wallet.
Berdampak Signifikan Terhadap Kinerja Keuangan
Transformasi digital yang sudah dilakukan BTN, dengan penerapan beberapa inisiatif strategis, terbukti berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. “Itu terbukti efektif dalam menekan cost of fund yang saat ini berada di kisaran 3%,” ungkap Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu.
Bank BTN dalam kurun waktu 4 tahun terakhir menunjukkan kinerja yang sangat baik dimana laba tumbuh 27,52% yoy, kredit dan DPK tumbuh 8% yoy, CASA tumbuh 4,22% yoy dan NPL mengalami perbaikan dengan mengalami penurunan 0,33% yoy.
Sementara sejak didaulat pertama sekali sebagai bank penyalur kredit pemilikan rumah pada 10 Desember 1976. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk telah berhasil menyalurkan pembiayaan rumah hampir mencapai Rp 400 triliun. Kucuran pembiayaan itu disalurkan kepada 5 juta keluarga di Indonesia. Lebih dari 56% atau sekitar Rp 219 triliun mengalir ke segmen KPR Subsidi sementara sisanya mengalir ke segmen KPR non Subsidi. Pencapaian tersebut juga diimbangi dengan kemampuan Bank BTN dalam melakukan penetrasi pasar, dimana per Juni 2022 Bank BTN menguasai pangsa pasar KPR lebih dari 39,4%.
BTN terus melakukan pengembangan ekosistem KPR digital dengan melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk dengan platform-platform digital terkait perumahan. Andi menuturkan, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan kemudahan bertransaksi secara digital, BTN terus melahirkan inovasi dan solusi digital baru guna memanjakan para nasabah dan calon debiturnya.
Anggaran Ditingkatkan
Untuk mendukung hal itu, Bank BTN meningkatkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2023 guna memperkuat kapasitas keamanan sistem teknologi informasi (TI) dan pengembangan layanan digital banking perseroan. Tahun 2023 ini, Bank BTN mengalokasikan capex TI naik 18% dari tahun 2022. Tahun lalu, bank pelat merah ini mengalokasikan capex TI sebesar Rp 400 miliar. Dari anggaran tersebut, perseroan berhasil menyerap sebesar 95%.
Dari anggaran capex tahun ini, BTN mengalokasikan sekitar 10% untuk meningkatkan ketahanan dan keamanan siber. Guna mengantisipasi serangan siber, kata Andi, BTN telah memiliki dan mengimplementasikan 3 pilar yaitu people, proses dan teknologi.
Pelayanan yang Lebih Baik dengan Super App BTN Mobile
Inovasi tiada henti pun terus dilakakukan Bank BTN. Nixon mengatakan, nantinya seluruh layanan digital yang dimiliki Bank BTN akan diintegrasikan ke dalam satu aplikasi super apps BTN Mobile yang rencananya akan diluncurkan awal 2023 ini. Super App BTN Mobile nantinya akan membuat Bank BTN memiliki pelayanan yang lebih baik berkat pemanfaatan teknologi digital.
“Super apps itu diharapkan semakin mempermudah para nasabah mengakses seluruh layanan perbankan BTN hanya dalam genggaman. Keberadaan super apps melengkapi fundamental Bank BTN menjadi one stop shop housing ecosystem,” kata Nixon.
Biaya pengembangan aplikasi super itu, ungkap Andi, tidak terlampau mahal, kurang dari Rp 10 miliar. “BTN siap membangun eksosistem perumahan atau KPR berbasis digital. Hal ini untuk merespon keinginan Pemangku Kepentingan, yang akan membuat bank anggota Himbara fokus pada sektornya masing-masing. Keinginan Pemangku Kepentingan, sangat sejalan dengan perseroan yang selama ini sudah fokus pada bisnis pembiayaan perumahan,” kata Andi.
Aplikasi super BTN ini nantinya menawarkan banyak keunggulan yang mempermudah nasabah dalam proses pengajuan KPR hingga kebutuhan pembiayaan untuk renovasi rumah. “Dengan super apps pengajuan KPR bisa lebih cepat 50%,” kata Andi.
Lebih lanjut Andi mengatakan, saat ini persaingan mobile banking di industri perbankan nasional, memang cukup ketat bahkan fungsi-fungsi dasar seperti payment (pembayaran) seperti pembayaran listrik, telepon, air dan juga pembelian, seperti top up emoney, listrik pra bayar, juga bisa dilayani oleh fintech/ecommerce. Oleh karena itu, BTN Mobile selain memiliki fitur dasar payment & purchase juga akan mengedepankan kekuatan ekosistem perseroan.
Bank BTN menyebut aplikasi BTN Mobile sebagai super app karena fitur-fitur yang mereka tawarkan tidak hanya memiliki fitur dasar seperti mobile banking lainnya, tetapi juga memiliki fitur financial yang terkait dengan life circle ekosistem di sektor perumahan.
“Super app ini akan melayani nasabah dari mulai kepemilikan rumah, sampai dia tinggal di dalamnya, di luar kebutuhan transaksi dasar seperti bayar listrik, air, gas, pajak (PBB). Konsep utama BTN Mobile menyediakan segala kebutuhan dari ekosistem perumahan para nasabah BTN. Ini yang akan menjadi pembeda dengan yang lain,” jelas Andi.
Dengan platform yang benar-benar baru dan dikelola langsung oleh SDM-SDM andal yang dipersiapkan oleh BTN, Andi yakin BTN Mobile nantinya akan banyak dibutuhkan oleh para nasabahnya. BTN Mobile akan membantu nasabah kapan saja dan di mana saja dalam mendapatkan solusi digital terkait kebutuhan ekosistem perumahan.
Bank BTN sendiri menyasar sekitar 5-7 juta nasabahnya untuk bertransformasi menggunakan BTN Mobile nantinya. “Saat ini saja, potensi yang ada berkisar 5-7 juta nasabah BTN yang terkait dengan kebutuhan KPR. Dengan memaksimalkan ini kita sudah bisa memperoleh optimalisasi transaksi yang sudah ada di BTN, di samping kita akan mengakuisisi nasabah-nasabah baru seiring dengan inovasi-inovasi produk mortage yang dibuat,” kata Andi.
Upaya yang dilakukan Bank BTN memang akan semakin memanjakan nasabah. Dengan penggunaan teknologi terkini yang mumpuni, banyak urusan nasabah BTN bisa kelar sambil rebahan. Duh, enaknya….