Leads Property : Tingkat Hunian dan Pasokan Hotel Meningkat
Hotel yang dibangun dengan konsep mixed-use terbukti bisa menjadi added value yang menarik bagi calon pengunjung karena terintegrasi dengan kawasan komersial dan fungsi lainnya.
JAKARTA, KabarProperti.id – Saat pemaparan Pasar Properti Jakarta Kuartal 3 – 2024, konsultan properti Leads Property mengungkapkan, terdapat pasokan hotel di Jakarta sebanyak 56.576 kamar.
Terdapat penambahan pasokan sebanyak 396 kamar dari pembukaan beberapa hotel yaitu, BW Express Tanah Abang, Pan Pacific Jakarta,
Movenpick Jakarta City Center, ARTOTEL Gelora Senayan, dan Nemuru Grand Suites MT. Haryono sejak kuartal pertama tahun 2024.
“Berdasarkan taraf bintang terbanyak adalah bintang 3 (36%), lalu bintang 4 (34%), kemudian bintang 5 (28%),” ungkap Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property.
Tingkat hunian hotel di Jakarta sebesar 62.9%. Tertinggi ditempati hotel bintang 4 yakni 65.1%, lalu bintang 5 sebesar 64.3% dan bintang 3 sebesar 60.0%.
“Meningkatnya tingkat hunian disebabkan oleh kembalinya kegiatan bisnis dan pemerintahan yang menjadi normal seusainya periode pemilihan umum dan periode Ramadhan, dan didukung juga oleh beberapa acara konser musik, exhibition, dan kegiatan offline lainnya yang diadakan diJakarta,” ungkap Martin Samuel Hutapea.
Untuk Average Daily Rate (ADR) mengalami peningkatan 5,4% dari kuartal sebelumnya, diiringi oleh peningkatan permintaan dan tingkat okupansi.
“Akan ada penambahan pasokan sekitar 395 kamar di sisa tahun 2024 yang berasal dari 25Hours The Oddbird dan PARKROYAL Hotel Jakarta,” kata Martin Samuel Hutapea.
Outlook
Menurut Leads Property, pertumbuhan MICE di Jakarta akan terus perkuat tingkat hunian hotel. Peningkatan kegiatan MICE di Jakarta akan menarik perjalanan bisnis, baik domestik maupun internasional, dan mendorong tingkat hunian hotel dan juga berdekatan dengan fasilitas.
Jakarta tetap menjadi ‘Pusat Bisnis’, hotel baru terus bertambah. “Tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan membuat Jakarta memiliki potensi besar untuk pembangunan hotel baru ataupun konversi bangunan lama menjadi hotel, tercatat beberapa brand mewah yang telah masuk ke pipeline pengembangan,” kata Martin Samuel Hutapea.
Hotel bintang 5 akan bermunculan di pinggiran Jakarta. Potensi bisnis yang besar di wilayah pinggiran Jakarta terutama di daerah Alam Sutera, BSD, dan sebagainya akan meningkatkan kebutuhan akan hotel-hotel Bintang 5 sehingga akan ada pembangunan hotel-hotel bintang 5 baru di wilayah tersebut.
Success story pengembangan hotel di Kawasan Mixed-Use.
Hotel yang dibangun dengan konsep mixed-use terbukti bisa menjadi added value yang menarik bagi calon pengunjung karena terintegrasi dengan kawasan komersial dan fungsi lainnya.
Konektivitas meningkat, potensi pengembangan hotel di sekitar stasiun Whoosh dan Bandara Halim Perdanakusuma.
“Adanya simpul transportasi baru seperti Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung-Halim Perdanakusuma dan meningkatnya jumlah penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma dinilai bisa meningkatkan permintaan akan akomodasi transit di sekitar wilayah tersebut,” ungkap Martin Samuel Hutapea.