JAKARTA, KabarProperti.id – Perubahan demografis membuat generasi milenial dan gen Z bersiap menjadi pembeli properti berikutnya. Berdasarkan Riset Tren Pasar Properti semester I-2021 perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti (PropTech), Lamudi.co.id, dalam lima tahun terakhir demografis pencari properti usia 25 sampai 45 meningkat dan dipimpin oleh mereka yang ada di umur 25 sampai 34 sebagai kelompok pencari properti yang terbanyak.
Kelompok demografi ini mengalami kenaikan 781% sejak 2016 dan hingga semester I-2021, dan menjadi 30% dari pengguna platform baik melalui smartphone, desktop, ataupun perangkat lainnya. Sementara pembeli berusia 18 sampai 24 tahun berada di peringkat kedua berlomba ketat di 26,7%. Kemudian grup usia 35 sampai 44 tahun di 20,6%.
Riset tersebut menyebutkan kelompok usia 18 sampai 24 tahun adalah mereka yang ada dalam tahap scouting, belum memiliki kekuatan ekonomi namun telah bercita-cita untuk memiliki rumah sendiri. Kelompok usia 25 sampai 34 mayoritas telah mencapai stabilitas finansial dan baru membina rumah tangga atau mulai berkeluarga. Pasalnya, hunian menjadi kebutuhan yang krusial bagi grup keluarga baru ini.
BACA JUGA : Inilah Properti yang Paling Dicari Konsumen Versi Lamudi
Sementara pencari ketiga terbanyak berasal dari kelompok usia 35 sampai 44 tahun yang sebagian besar telah berpengalaman dalam hal jual-beli properti namun terus berusaha mencari investasi yang lebih baik lagi.
Momentum perubahan demografis dan munculnya fenomena unik di industri properti ini dibahas dalam diskusi bertajuk Diskusi Developer: Membuka Potensi Next-Gen Property Buyers yang dihadiri oleh CEO Lamudi.co.id Mart Polman, VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Prof. Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES, juga Marketing & Sales Division Head Alam Sutera Wikhen Rusli.
“Melihat tren mengenai properti saat ini, sangat terlihat bahwa kepemilikan rumah atau properti bentuk lain adalah pencapaian yang membanggakan bagi generasi milenial. Bukan hal yang mudah untuk dicapai orang-orang seumurannya dan ini menjadi bentuk pembuktian diri atau self actualization,“ ujar VP Corporate Sales Lamudi.co.id Michael Ignetius Kauw, Selasa (31/8/2021).
BACA JUGA : Lamudi Jadi Mitra Penjualan Bali Resort Serpong Extension
Sayangnya, pencari properti di kelompok usia ini dinilai masih kesulitan memiliki rumah sendiri. Masih banyak stigma mengenai prioritas yang lebih tinggi untuk mencari pengalaman dan kesenangan jangka pendek. Namun, terlihat bahwa sebenarnya kepemilikan properti masih menjadi salah satu prioritas generasi ini.
Sebelumnya, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Arief Sabaruddin mengatakan pada dasarnya tidak sulit bagi kalangan milenial untuk mendapatkan rumah. “Paling penting adalah adanya kemauan terlebih dahulu, sebab pemerintah sudah memberikan fasilitas khusus agar generasi ini bisa membiayai kepemilikan rumahnya. Sampai sekarang program rumah subsidi masih ada,” kata Arief.
PUPR mencatat 617.425 unit tapak subsidi sudah terjual. Dari 109.253 ribu pendaftar rumah subsidi 32,68 persennya adalah mereka yang berada di umur 26 sampai 30 tahun diikuti oleh umur 19 sampai 25 tahun di 24,93 persen.
Uniknya, riset Lamudi.co.id menunjukkan bahwa pencarian properti milenial dan gen Z didominasi lewat smartphone dengan hampir 95% menggunakan metode ini. Hal ini menunjukkan kemudahan mendapatkan informasi mengenai properti itu penting terutama dari beragam sumber online, dari riset produk atau unit properti kemudian proses kepemilikannya dan akhirnya riset mengenai financing-nya, oleh karena itu pelaku properti harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan ini.
BACA JUGA : Pencarian Properti Online Meningkat, Lamudi.co.id Hadirkan #CariSekarang
Sebagai PropTech terbesar di Indonesia, Lamudi.co.id berupaya untuk terus mentransformasikan industri properti. Dengan property buyers beralih ke saluran digital, maka penyedia properti harus mengikuti kemana konsumen membawanya.
“Omni channel marketing sudah bukan lagi opsi melainkan keharusan untuk pemasar properti modern. Melampaui metrics tradisional dan membuktikan hasil bisnis nyata dengan menerapkan strategi berbasis data yang memiliki presisi lebih tinggi, ” sebut Michael.
Dalam 7 tahun berdirinya Lamudi.co.id di Indonesia, perusahaan terus perkuat posisinya di industri PropTech dengan menghadirkan solusi ujung ke ujung perjalanan kepemilikan properti yang diawali langkah online namun dengan touch and feel offline.
Lamudi.co.id juga hadirkan pengalaman hybrid melalui acara tahunannya Lamudi Property Fair (LPF) yang menghubungkan pencari properti dengan pengembang secara langsung dan virtual. LPF ketiga dari Lamudi.co.id akan diselenggarakan pada 9 November sampai 19 Desember tahun ini.