Korporasi

Cetak Kinerja Gemilang di 2024, Paradise Indonesia Optimistis Raih Pertumbuhan Hingga 20% di 2025

Di tahun 2025, INPP menargetkan untuk mempertahankan posisi sebagai emiten dengan perolehan pendapatan berulang tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

JAKARTA, KabarProperti.id – Tahun 2024 lalu yang penuh tantangan karena adanya perhelatan pemilihan umum (Pemilu) dilalui dengan baik oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) yang dikenal dengan identitas Paradise Indonesia. Hal itu terlihat dari kinerjanya.

Dalam acara Business Outlook Indonesian Paradise di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/25), Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) INPP, Surina, mengungkapkan, menurut laporan keuangan 2024 yang masih dalam proses audit, pendapatan usaha meningkat 110% dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu pendorong utama pertumbuhan ini berasal dari lini bisnis perhotelan, yang mengalami kenaikan 120% dan memberikan kontribusi sebesar 44% terhadap total pendapatan. Paradise Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan rata-rata tertimbang tingkat hunian perhotelan hingga 101%.

Sementara itu, lini bisnis komersial tumbuh sebesar 105%, menyumbang 38% dari total pendapatan. Lini penjualan properti mencatatkan kenaikan terbesar, yaitu 130%, dengan kontribusi sebesar 18% terhadap pendapatan perusahaan. Selain itu, rata-rata tertimbang tingkat hunian properti komersial meningkat 103% secara tahunan.

Dari sisi profitabilitas, Paradise Indonesia optimistis membukukan kenaikan laba usaha sebesar 170% dan laba tahun berjalan meningkat hingga 220% dibandingkan tahun 2023.

Selain itu, perusahaan juga mencatat recurring revenue (pendapatan berulang) sebesar 82% sepanjang 2024.

“Di tahun 2024 lalu kami mencapai pertumbuhan melebihi target yang dipasang. Dari sisi finansial, kami bangga bisa mencapai breaking record pada tahun 2024. Ini merupakan hasil pembenahan yang kami lakukan, tidak hanya di sisi proyek lapangan tetapi juga pada sisi pendanaan,” ujar Anthony Prabowo Susilo, Presiden Direktur dan CEO INPP.

BACA JUGA : Jurus Jitu Paradise Indonesia Visioner Mengembangkan Properti Ikonik

Siapkan Capex Rp1,093 triliun

Tahun 2025, Paradise Indonesia telah menyiapkan dana capex sebesar Rp1,093 triliun. Dari total anggaran tersebut, 94% dialokasikan untuk ekspansi, sementara 6% sisanya digunakan untuk operasional. Dana tersebut rencananya akan dialokasikan ke seluruh lini bisnis perusahaan.

“Alokasi dana capex sebesar 56% akan diperuntukkan kepada lini komersial, lalu sebesar 38% untuk penjualan properti dan sisanya sebanyak 6% untuk lini perhotelan,” ujar Surina.

Selain itu, Surina juga menyebut, perusahaan sukses melakukan penerbitan obligasi (bond) sebanyak dua kali dalam satu periode, yang menunjukkan strategi pendanaan yang solid dan kepercayaan investor terhadap INPP.

Tak hanya itu, obligasi yang diterbitkan juga mengalami oversubscription, di mana permintaan investor melebihi jumlah obligasi yang ditawarkan.

Tahun ini, INPP terus melanjutkan ekspansi dengan mengembangkan berbagai proyek properti di sejumlah daerah. Setiap tahunnya, perusahaan menargetkan untuk memulai dua proyek baru dan menjalankan empat proyek yang sudah berjalan.

Pada 2025, INPP berencana untuk melanjutkan pembangunan Paskal Extension di Bandung, membangun hotel Hyatt Place di Makassar, mengembangkan pusat perbelanjaan baru di Semarang, serta melanjutkan konstruksi Antasari Place di Jakarta.

“Kehadiran Antasari Place akan memperkuat portofolio perusahaan di segmen properti dan komersial, dengan tingkat okupansi yang telah mencapai 70 persen,” ungkap Surina.

Tak hanya itu, Paradise Indonesia juga akan meresmikan perluasan 23 Paskal Shopping Center di Bandung sebagai respons terhadap tingginya minat tenant yang ingin bergabung. Proyek ini diperkirakan mulai beroperasi pada awal semester kedua tahun ini.

Selain itu, Hotel Hyatt Place di Makassar, yang telah resmi diluncurkan pada kuartal pertama tahun lalu, diproyeksikan dapat memberikan kontribusi penuh terhadap pendapatan perusahaan pada tahun 2025.

“Jadi memang itu kesibukan kami, proyek itu bisa dikatakan dari tahun lalu ada 4 yakni yang berada di Makassar, Semarang, Bandung, Jakarta dan ditambah 2 yang menjadi pipeline kami yaitu di Citadim Jakarta dan Balikpapan. Dengan demikian, proyek-proyek ini diharapkan dapat menambah porsi pendapatan berulang bagi Perusahaan tahun ini,” papar Anthony.

Di tahun 2025, INPP menargetkan untuk mempertahankan posisi sebagai emiten dengan perolehan pendapatan berulang tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menargetkan dapat meraih kenaikan Pendapatan Usaha sebesar 10 %-20%.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button