Demix dan IKI Bangunan Fokus Tingkatkan Kompetensi Kontraktor Lokal di Serang
Kalau semua pelaku konstruksi saling terhubung, kualitas pekerjaan di lapangan pasti ikut naik.

SERANG, KabarProperti.id -Industri konstruksi di Indonesia, khususnya di Banten, tengah menghadapi tantangan besar terkait kualitas hasil pekerjaan di lapangan.
Meski permintaan akan hunian dan infrastruktur meningkat, kesenjangan keterampilan tenaga konstruksi masih sering menjadi kendala.
Teknologi material terus berkembang, namun tanpa penguasaan teknik yang tepat, kualitas bangunan dapat terancam.
Penggagas Industri Mortar Instan di Indonesia, David AL, menilai bahwa percepatan inovasi material konstruksi perlu diimbangi dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja di lapangan.
Menurutnya, perbedaan kecepatan antara perkembangan teknologi dan kemampuan teknis menjadi celah yang berisiko terhadap kualitas bangunan.
Ia menekankan bahwa edukasi pelatihan teknis bukan sekadar agenda tambahan, melainkan kebutuhan strategis.
Dengan pelatihan, kontraktor dan aplikator tidak hanya memahami spesifikasi produk, tetapi juga menguasai metode aplikasinya sesuai standar industri.
Langkah ini memastikan setiap inovasi material benar-benar memberikan nilai tambah di lapangan, baik dari sisi keamanan, efisiensi, maupun ketahanan bangunan.
Tanpa penguasaan teknik yang tepat, teknologi hanya akan menjadi potensi yang tidak terpakai. “Edukasi pelatihan teknis menjadi kunci agar inovasi benar-benar sampai ke tangan pengguna, dan hasil konstruksi mencapai kualitas yang diharapkan,” ungkap David AL.
Belajar di Toko, Langsung Praktik di Lapangan
Menjawab tantangan peningkatan keterampilan di sektor konstruksi, Demix bersama IKI Bangunan, menggelar pelatihan bagi kontraktor dan aplikator lokal di Serang, Banten untuk produk-produk mortar instan berteknologi di Serang, Minggu (10/8).
Kegiatan ini dirancang untuk mengasah kemampuan teknis langsung di lapangan, bukan sekadar edukasi teoritikal.
Peserta diajak mempraktikkan teknik pemasangan bata ringan yang efisien, metode pemasangan keramik tanpa bongkar lantai lama, pemasangan homogeneous tile berukuran besar tanpa risiko retak, hingga penerapan pelapis kedap air untuk mencegah kebocoran.
Semua materi difokuskan pada keakuratan, keamanan, dan efisiensi pekerjaan di lapangan.
Fitria Novita, President Director PT Demix Sarana Industri Indonesia, menegaskan bahwa keterampilan teknis adalah kunci keberhasilan proyek konstruksi di tengah permintaan pasar yang terus naik.
“Pertumbuhan permintaan hunian dan infrastruktur di Banten membutuhkan eksekusi yang presisi. Teknologi hanya akan bermanfaat jika SDM di lapangan menguasainya,” jelas Fitria.
Selain praktik, peserta juga diajak melihat langsung peran IKI Bangunan yang selama ini menjadi salah satu simpul utama distribusi material bangunan di Banten. Toko ini bukan hanya dikenal karena koleksi keramik dan granitnya yang lengkap, tetapi juga karena pendekatannya yang modern dari penataan display yang rapi, hingga layanan pemesanan berbasis digital.
“Kami ingin IKI Bangunan menjadi lebih dari sekadar toko. Di sini, orang datang bukan hanya untuk belanja, tapi juga untuk belajar, berbagi pengalaman, dan menemukan solusi bersama. Kalau semua pelaku konstruksi saling terhubung, kualitas pekerjaan di lapangan pasti ikut naik,” ujar James, Owner IKI Bangunan.
Dengan konsep ini, IKI Bangunan hadir bukan sekadar tempat berbelanja material, tetapi juga menjadi titik temu kontraktor, arsitek, dan pemilik proyek untuk bertukar informasi, mempelajari teknologi terbaru, dan menjalin kemitraan.
Dari Tukang untuk Tukang: Cerita Lapangan yang Nyata
Bagi para kontraktor lokal, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang jarang didapat. Supri, kontraktor asal Pandeglang, mengaku mendapatkan wawasan yang membuka perspektif baru.
“Biasanya kami hanya tahu cara pakai dari pengalaman. Di sini kami belajar teknik yang benar, kenapa bahan tertentu dipakai, dan bagaimana menghindari kesalahan yang bisa bikin proyek rugi,” tutur Supri.
Demix dan IKI Bangunan berharap pelatihan semacam ini dapat menjadi agenda rutin, mendorong peningkatan kualitas tenaga konstruksi di Banten , dan menciptakan pembangunan yang lebih efisien serta berstandar tinggi.




