Market

Dorong Bisnis serta ROI yang Lebih Baik, Meta Fokus di 3 Area Prioritas Sepanjang 2023

Selasa, 16 Mei 2023 | 17:00 WIB

JAKARTA, KabarProperti.id – Komunitas di Meta terus bertumbuh selama 20 tahun hingga mencapai 3 miliar orang di seluruh dunia yang menggunakan setidaknya 1 dari aplikasi-aplikasi Meta setiap harinya, dan 3,8 miliar setiap bulannya. Pelaku bisnis merupakan komunitas yang penting bagi Meta karena mereka semakin terhubung dan bertemu dengan berbagai kesempatan serta pelanggan yang lebih luas melalui fitur-fitur yang dapat mendukung perjalanan bisnis mereka.

Sepanjang tahun 2023, Meta akan berfokus pada tiga area prioritas yang akan membantu pertumbuhan bisnis dan industri di Indonesia: pertumbuhan Video khususnya Reels, peran Artificial Intelligence (AI) untuk bisnis, dan membangun pertemuan yang lebih dekat melalui Perpesanan Bisnis atau Business Messaging.

Sebagai bagian dari kampanye bisnis dan komunitas #BertemudiMeta, Meta menyoroti tiga area prioritas ini dengan lebih dekat.

“Beragam bisnis bertemu dengan berbagai kesempatan dan terhubung dengan orang-orang yang tepat di atas platform-platform Meta. Kami membantu mereka untuk dapat dijangkau oleh lebih banyak orang dan bertumbuh maju. Tiga fokus kami tahun ini; Reels, AI, dan Business Messaging, telah menjadi bagian penting dari pertumbuhan komunitas kami di Meta yang mencapai 3 miliar orang di dunia – yang pada akhirnya mendorong lebih dari 200 juta pelaku bisnis dari berbagai skala di dunia mengandalkan Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk membangun bisnis mereka,” ujar Pieter Lydian, Country Director untuk Meta di Indonesia.

Berbicara soal konten, Reels merupakan jenis konten yang paling diminati oleh komunitas di atas platform-platform Meta dan Reels menjadi format yang paling bertumbuh pesat di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Berdasarkan Earning Calls Meta Q4 2022, jumlah Reels yang ditonton meningkat hingga dua kali lipat, dan konten Reels yang dibagikan kembali oleh orang-orang di Facebook dan Instagram meroket hingga lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan Reels sebenarnya tidak terlepas dari peran Artificial Intelligence (AI) untuk memberikan pengalaman personal bagi orang-orang. Di Indonesia, berdasarkan temuan dari Culture Rising Study, perbincangan mengenai AI di Facebook dan Instagram telah meningkat sebesar 169% dibandingkan tahun lalu. Teknologi AI juga telah membantu orang-orang untuk melihat video-video Reels yang lebih personal dan sesuai dengan preferensi mereka. Teknologi personalisasi dari AI ini mendorong waktu mengkonsumsi orang-orang pada konten Reels di Instagram sebesar 24%.

Salah satu terobosan yang dilakukan Meta untuk membantu pebisnis adalah dengan meluncurkan Meta Advantage Suite di tahun 2022 lalu – sebuah kumpulan produk yang dapat mensimplifikasi langkah-langkah proses pembuatan iklan dan menghubungkan pengiklan atau pelaku bisnis dengan aset kreatif yang tepat dan audiens yang tepat pula, serta di waktu yang juga tepat. Pada awal minggu ini, Meta baru saja memberikan informasi lebih dalam terkait bagaimana kami menggunakan AI untuk meningkatkan kinerja iklan untuk bisnis, termasuk bagaimana memperlihatkan tampilan AI Sandbox untuk pertama kalinya demi menguji kemampuan AI untuk para pengiklan, fitur baru dalam paket otomatisasi peralatan iklan yang dimiliki Meta Advantage serta detil lebih lanjut pada infrastruktur kami dan investasi modeling yang mendasari itu semua.

“Pada intinya, sebenarnya pelaku bisnis di atas platform Meta telah menggunakan setidaknya satu produk yang ditawarkan Meta Advantage. Artinya, sudah ada jutaan pelaku bisnis yang terbantu oleh teknologi AI untuk mencapai target bisnis mereka,” sambung Pieter.

Fokus ketiga adalah peran Perpesanan Bisnis atau Business Messaging untuk membantu percakapan bisnis yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan audiens mereka. Saat ini, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia terhubung dengan pelaku bisnis melalui aplikasi perpesanan Meta setiap minggunya.

“Komunitas Meta di Indonesia telah terhubung dengan beragam hal yang bermakna, termasuk dengan pelaku bisnis yang relevan, setiap harinya melalui layanan perpesanan. Data dari Boston Consulting Group (BCG) dan Meta di tahun 2022 menunjukkan, 82% orang dewasa Indonesia mengirim pesan kepada pelaku bisnis setidaknya sekali seminggu. Dan, 80% orang dewasa Indonesia menyatakan mereka lebih menyukai berkomunikasi dengan pelaku bisnis dengan cara yang sama ketika mereka berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan rekan kerja, yaitu melalui perpesanan.Ini menunjukkan bahwa Business Messaging terus menunjukkan perannya untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mendekatkan mereka dengan pelanggan,” ujar Aldo Rambie, Vertical Lead untuk Meta di Indonesia.

Studi yang dilakukan oleh Forrester Consulting dan Meta pada Desember 2022 menunjukkan, produk-produk Business Messaging dari Meta memberikan dampak lebih baik hingga 61% dibandingkan kanal-kanal komunikasi lain yang selama ini digunakan. Dalam hal penjualan misalnya, nilai pesanan dari pelanggan lebih tinggi 22.1% karena komunikasi antara penjual dan pembeli melalui perpesanan bisnis.

“Dua elemen dari Business Messaging Meta untuk pelaku bisnis yang dapat dipertimbangkan yaitu fitur Click to WhatsApp (CTWA) pada iklan yang akan membantu pelanggan berhubungan langsung dengan bisnis, dan Marketing Message yang dapat mempererat hubungan pelaku bisnis dengan pelanggan setia dengan pendekatan yang lebih personal,” sambung Aldo.

Lamudi.co.id merupakan perusahaan teknologi yang telah mengadopsi WhatsApp for Business ke dalam bagian dari strategi pengembangan bisnis mereka.

CEO Lamudi.co.id, Mart Polman mengatakan, CTWA yang mengarahkan perbincangan bersama pelanggan-pelanggan yang memang memiliki ketertarikan pada apa yang ditawarkan oleh Lamudi.

“Orang-orang di Indonesia lebih menyukai perbincangan langsung melalui WhatsApp, dan ketika kami dapat menghubungi mereka dengan cara yang lebih mudah dan nyaman bagi mereka, kami dapat terhubung lebih personal dan mengubah perbincangan tersebut menjadi sesuatu yang bernilai bagi bisnis kami,” ujar Mart.

Selain itu, penerapan WhatsApp for Business telah memungkinkan Lamudi untuk meningkatkan layanan untuk pelanggan mereka. Dengan fitur seperti pesan instan, berbagi file, dan panggilan suara, Lamudi Indonesia telah secara efisien menjawab pertanyaan, memberikan bantuan secara real-time, dan berbagi informasi yang relevan dengan calon pembeli properti.

Proses komunikasi yang efisien ini tidak hanya menghemat waktu baik bagi Lamudi Indonesia maupun pelanggannya, tetapi juga menumbuhkan rasa kepercayaan dan keandalan dalam layanan perusahaan.

Dengan memanfaatkan WhatsApp for Business, Lamudi Indonesia telah berhasil mengubah interaksi pelanggan menjadi hubungan dekat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan bisnis dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar real estat digital Indonesia. (Herry Sofa) 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button