JAKARTA, KabarProperti.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kembali menggelar Indonesia Property Expo (IPEX) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), 16-24 November 2019, untuk menggairahkan pasar properti sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hadirnya ajang pameran perumahan di penghujung 2019 tersebut juga diharapkan dapat mengerek naik dominasi pangsa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) perseroan.
Plt Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto mengatakan sebagai pemimpin di pasar KPR, perhelatan IPEX menjadi upaya perseroan untuk ikut menggairahkan pasar properti. Opsi strategis tersebut, tambah dia, juga digelar sejalan dengan upaya bank sentral mendorong sektor properti melalui relaksasi aturan Loan to Value (LTV).
Apalagi, ujar Oni, sektor properti memiliki dampak berlipat yang positif bagi industri lainnya. “IPEX kali ini menjadi upaya kami ikut menggairahkan pasar properti di tengah momentum stabilitas ekonomi saat ini,” jelas Oni pada pembukaan IPEX 2019 di Jakarta, Sabtu (16/11).
Melalui pameran ini, Oni berharap masyarakat Indonesia akan kian mudah memeroleh hunian. Hal tersebut juga sejalan dengan komitmen Bank BTN dalam mendukung Program Satu Juta Rumah.
“Backlog perumahan masih menjadi PR [pekerjaan rumah] bagi kami sebagai agen Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat] di bidang pembiayaan perumahan. Ajang IPEX ini menjadi langkah kami menyediakan berbagai pilihan hunian bagi masyarakat,” kata Oni.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo mengatakan, “Melalui acara ini, saya harapkan akan dapat mempercepat penyerapan subsidi perumahan sehingga anggaran dapat terserap secara optimal dan manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.”
Sementara itu, hingga September 2019, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 18,45% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp163,61 triliun pada September 2018 menjadi Rp193,8 triliun.
Kenaikan tersebut disumbang melesatnya penyaluran KPR Subsidi sebesar 25,54% yoy menjadi Rp111,64 triliun pada kuartal III/2019. KPR Non-subsidi Bank BTN pun melaju positif di level 10,01% yoy menjadi Rp82,16 triliun per September 2019.
Dari pameran perumahan IPEX 2019, Bank BTN membidik potensi transaksi KPR senilai Rp3 triliun. Potensi tersebut pun diyakini akan kian meningkatkan dominasi perseroan di pasar KPR.
Adapun, kinerja positif KPR Bank BTN sukses menempatkan bank spesialis pembiayaan perumahan ini tetap menjadi nomor wahid di pasar KPR. Per Juni 2019, Bank BTN masih mendominasi pasar KPR dengan pangsa sebesar 40,31%.
Di pasar KPR Subsidi, BTN menguasai pasar dengan pangsa sebesar 91,55% per September 2019. “Kami juga berterima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan stakeholder terkait karena telah mendukung Bank BTN hingga menjadi pemimpin pasar di bisnis KPR Subsidi,” tutur Oni.
Adapun, Bank Indonesia (BI) merekam adanya peningkatan penjualan properti residensial pada kuartal III/2019. Peningkatan tersebut disebabkan naiknya penjualan pada rumah tipe kecil dan tipe besar.
Secara tahunan, kenaikan tersebut dinilai cukup besar dengan pertumbuhan properti residensial sebesar 13,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) di kuartal III/2019. Angka tersebut melesat dari kontraksi negatif sebesar -15,79% yoy pada triwulan sebelumnya.
Bank sentral juga mencatat, fasilitas KPR masih menjadi sumber pembiayaan utama bagi konsumen dalam melakukan pembelian properti residensial. “Hal ini tercermin dari hasil survei yang mengindikasikan mayoritas konsumen (76,02%) menggunakan fasilitas KPR untuk membeli properti residensial,” tulis BI dalam Survei Harga Properti Residensial Triwulan III/2019.