Kementerian PUPR Alokasikan Anggaran Rp 1.36 Triliun untuk Pembelian Produk UMKM
Jum'at, 04 September 2020 | 05:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Untuk mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memperluas cakupan program yang berdampak langsung ke masyarakat disamping Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work).
Setelah memperluas program PKT yang mencakup pekerjaan revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5000 Km dan pengadaan material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100 ribu ton dengan total anggaran Rp 1,2 triliun, saat ini telah disiapkan tambahan anggaran untuk dukungan PEN berupa pembelian produk rakyat/UMKM sebesar Rp. 162,47 miliar, sehingga total alokasi anggaran untuk dukungan PEN sebesar Rp 1,362 triliun.
Tambahan anggaran program untuk pembelian produk rakyat/UMKM telah disetujui Kementerian Keuangan yang akan digunakan untuk infrastruktur jalan, sumber daya air dan perumahan.
Baca juga : Pagu Anggaran Kementerian PUPR 2021 Sebesar Rp 149,81 Triliun, Ada 6 Kelompok Program Prioritas
Tambahan alokasi anggaran tersebut dimaksudkan untuk pembelian modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 5.495 unit, RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 272 unit, Tandon Air 300 unit dan Bio Digester 500 unit sebesar Rp. 133,72 miliar.
Selanjutnya untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani di Provinsi Bengkulu sebesar Rp. 20 miliar disamping 10 provinsi lainnya yang sudah teralokasikan sebelumnya. Serta pengadaan alat Light Weight Deflectometer (LWD) sebesar Rp. 5 miliar, yang digunakan untuk menguji kekuatan struktur tanah dasar/granular secara semi otomatis dan portable sehingga mudah dibawa ke lokasi proyek yang masih sulit diakses.
Baca juga : Rehabilitasi dan Peningkatan Irigasi untuk Pengembangan Food Estate di Kalteng Dimulai Oktober 2020
Di bidang SDA, tambahan alokasi anggaran untuk pembelian produk rakyat/UMKM disiapkan untuk pembelian alat Big Gun Sprinkler sebesar Rp. 3,75 miliar yang saat ini masih proses Revisi DIPA. Alat tersebut merupakan teknologi yang cocok untuk pemanfaatan lahan kering. Sistem pengoperasiannya dengan berputar (rotating head system), terdiri dari 1 buah nozzle yang berputar dengan sumbu vertikal.
Sementara dari pagu Kementerian PUPR TA 2020 sebesar Rp. 85,54 triliun, untuk Program PKT dialokasikan anggaran sebesar Rp. 12,32 triliun dengan progres penyerapan anggaran hingga tanggal 30 Agustus 2020 sudah Rp. 7,16 triliun atau sebesar 58,14% dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 402.449 orang atau sebesar 62,98% dari rencana 638. 990 orang.