Leads Property : Shopping Mall akan Mengutamakan Tenant F&B, Bukan Lagi Mengandalkan Anchor Tenant

JAKARTA, KabarProperti.id – Pasar retail di Jakarta masih bergerak stabil, namun dengan perkembangan yang melambat. Demikian hasil riset konsultan properti, Leads Property, kuartal 3 – 2024.

Terdapat pasokan sebesar 3,5 juta m² dimana mayoritas berada di luar CBD yakni sebesar 73%, sementara di CBD sebesar 27%. Tingkat hunian rata-rata sebesar 90 persen, tertinggi di luar CBD sebesar 91% dan di CBD sebesar 87%.

Harga sewa dasar (penawaran) sebesar Rp455 Ribu per m² per bulan.

“Pasar retail masih bergerak stabil, namun dengan perkembangan yang melambat,” ungkap Martin Samuel Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property.

Lebih lanjut Martin Samuel Hutapea mengatakan, permintaan baru pada kuartal 3 sekitar 5,200 m².

BACA JUGA : Leads Property : Tingkat Hunian dan Pasokan Hotel Meningkat

Terdapat penambahan 1 Mall baru di Jakarta CBD yaitu Agora at Thamrin Nine sebesar 26,000 m².

Hingga akhir tahun, akan ada penambahan 1 Mall baru, yaitu Puri Indah Mall 2 (±16,500 m²). Harga rata – rata sewa cenderung stabil, seperti pada kuartal sebelumnya.

Outlook

Martin Samuel Hutapea mengatakan, shopping mall menengah dan Menengah bawah, akan mengutamakan tenant F&B, bukan lagi mengandalkan anchor tenant.

Konsep Super High End International Chain Restaurant akan berkembang di area Senopati – Gunawarman.

Sementara area PIK akan lebih banyak berkembang F&B Oriental.

Terdapat alternatif bagi pengunjung mall yang mencari produk fashion untuk mengunjungi premium outlet.

Wellness, beauty product, clinic, gym studio menjadi trend pelengkap bagi retailer yang berkembang dalam konsep stand alone maupun di dalam mall.

“Mall yang memiliki akses dekat dengan jalur MRT akan jauh lebih diminati. Bermunculan trend Mall lama yang diupgrade untuk merubah konsep dan menarik pengunjung. Contoh Sarinah, Plasa Semanggi,” tutup Martin Samuel Hutapea.