Pemerintah Dorong Percepatan Pembangunan Rusun dan BSPS di Yogyakarta
Jum'at, 27 November 2020 | 18:00 WIB
SLEMAN, KabarProperti.id – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mempercepat pembangunan rumah susun dan penyaluran Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami terus berupaya melaksanakan pembangunan perumahan untuk masyarakat di Provinsi D.I Yogyakarta dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Mochmmad Mulya Permana saat membuka Rapat Evaluasi dan Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Perumahan Tahun 2020 di Sleman, D.I. Yogyakarta, Kamis (26/11/2020).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi D.I Yogyakarta tersebut dihadiri oleh perwakilan Koordinator Fasilitator Lapangan Program BSPS dan Manajemen Konstruksi (PK) serta perwakilan BP2P.
Baca juga : Bedah Rumah di Jawa Tengah Capai 79,48% dari 17.450 Unit
Menurut Mulya, pada tahun ini setidaknya ada sejumlah program perumahan yang perlu dipercepat proses pembangunannya di lapangan seperti pembangunan rumah susun dan penyaluran bantuan bedah rumah yakni Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
“Setiap pelaksanaan program pemerintah termasuk pembangunan perumahan perlu ada perencanaan pengawasan pemantauan dan evaluasi serta percepatan. Hal itu dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut, Mulya menambahkan, BP2P Wilayah Jawa III akan menerjunkan petugas dari Satuan Kerja serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan. Apalagi saat ini pekerjaan fisik untuk pembangunan berjalan efektif tersisa sekitar satu bulan saja.
Baca juga : 397 Rumah Penerima Program BSPS di Sleman Selesai Dibangun
Selain itu, pihaknya juga meminta para tukang bangunan untuk mempercepar pembangunan rumah swadaya agar tidak terhambat dengan kendala cuaca seperti turunnya hujan serta hal lain yang bersifat teknis. Sedangkan untuk mempercepat konstruksi Rusun, para kontraktor dan pekerja serta mandor dan Manajemen Konstruksi untuk bekerja dengan baik di lapangan.
“Pekerjaan fisik pembangunan sebisa mungkin harus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Namun yang harus diperhatikan adalah para pekerja juga harus tetap melaksanakan protokol kesehatan guna menghindari terjangkit Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi D.I Yogyakarta, M Arifman menjelaskan, pada tahun ini setidaknya ada sekitar 5.000 rumah tidak layak huni yang mendapatkan Program BSPS. Dari angka tersebut, sekitar 3.555 unit rumah sudah selesai dibangun.
Baca juga : Kementerian PUPR Bangun 4 Tower Rusunawa Mahasiswa di Jawa Tengah
“Masih ada 1.445 unit rumah di D.I Yogyakarta yang masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Tapi kami optimis dengan dukungan masyarakat yang bergotong royong serta pendampingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) pembangunan rumah tersebut bisa selesai tepat waktu,” harapnya.
Sedangkan untuk pembangunan hunian vertikal, ada empat tower Rusun yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi D.I Yogyakarta yakni di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Gadjah Mada (UGM), Rusun Santri Ponpes Ali Maksum dan Rusun ASN Kementerian PUPR.
“Dari empat Rusun yang ada masih ada dua Rusun yang masih dalam tahap proses penyelesaian akhir,” tandasnya.