YOGYAKARTA, KabarProperti.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata prioritas. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah wajah kawasan Borobudur agar lebih menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur KSPN Borobudur direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk penataan di kawasan Borobudur, secara umum progresnya bagus. Bantuan rumah swadaya masyarakat Desember 2020 selesai, pelebaran jalan diselesaikan bertahap mulai 2 minggu hingga 3 bulan ke depan. Kita harapkan Maret 2021 semua sudah tuntas,” kata Menteri Basuki saat meninjau penataan KSPN Borobudur, Jumat (13/11/2020).
Baca juga : Rumah untuk Pondok Wisata di KSPN Borobudur Ditingkatkan Kualitasnya
Pada TA 2020, paket kegiatan untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan KSPN Borobudur sebanyak 33 paket senilai Rp 990 miliar. Infrastruktur yang dibangun di antaranya peningkatan 7 ruas jalan senilai Rp 291,3 miliar oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – DI Yogyakarta, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR.
Salah satunya adalah Preservasi Jalan Keprekan – Borobudur sepanjang 10 Km senilai Rp 79 miliar untuk pekerjaan pelebaran jalan menuju standar; penanganan drainase, trotoar, dan bangunan pelengkap; serta preservasi rutin jembatan.
“Arahan Bapak Presiden, kita harus mampu membuat orang lebih nyaman tinggal di Borobudur. Pejalan kaki memang diutamakan trotoarnya selebar 3 meter. Di depan toko tadi saya lihat tadi sudah bagus, nanti yang lain akan kita samakan lebarnya,”
Baca juga : Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas KSPN Borobudur
Tidak jauh dari lokasi tersebut, Kementerian PUPR juga membangun Tempat Pengolahan Sampah yang menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS-3R untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah di KSPN Borobudur.
Secara keseluruhan terdapat 12 lokasi TPS-3R di kawasan Borobudur yang pembangunannya melibatkan masyarakat melalui Program Padat Karya Tunai, sehingga tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta penyerapan tenaga kerja dan mempertahankan daya beli masyarakat.
Kementerian PUPR juga membangun 4 gerbang sebagai penanda masuk melalui 4 koridor utama ke arah Candi Borobudur, yakni Gerbang Klangon dari arah Kulon Progo, Gerbang Blondo sebagai pintu masuk dari arah Semarang, Gerbang Palbapang dari arah Yogyakarta, dan Gerbang Kembanglimus dari arah Purworejo.
Baca juga : Tingkatkan Potensi Wisata, Kementerian PUPR Alokasikan Rp58, 2 Miliar Bangun Sarhunta di Borobudur
Untuk Gerbang Klangon yang terletak di Jalan Nanggulan Mendut, Karang Reso, Kecamatan Kali Bawang, Kabupaten Kulon Progo saat ini progresnya sudah 93,16%. Penataan yang dilakukan meliputi pembangunan pusat informasi wisata dan sculpture Klangon, pusat kuliner, kios oleh-oleh, mushola, deck view point, area parkir, Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST), dan toilet.
Selain itu juga dilakukan penataan pedestrian/trotoar, drainase, street furniture, dan lansekap di jalur eksisting serta dibangun relief dari batu sebagai ikon Gerbang Klangon dengan tema Samudraraksa, yang merupakan salah satu kapal kayu bercadik khas Nusantara dengan mempresentasikan kebudayaan bahari purbakala.
“Nanti 6 Desember 2020 rest area di Gerbang Klangon selesai. Di sini ada juga spot tempat foto-foto yang katanya bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Menoreh dan sebagainya,” ujar Menteri Basuki.
Baca juga : Gairahkan Investasi, Kementerian PUPR Mulai Pembangunan Ruas-Ruas Tol Baru di Akhir 2020
Dukungan KSPN Borobudur juga dilakukan melalui program pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) sebanyak 5.000 unit dengan anggaran Rp 87,5 miliar. Bantuan diberikan dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata sekaligus dapat menjadi homestay bagi wisatawan yang berkunjung dan ingin menikmati keramahan warga.