SCG Targetkan Kurangi Emisi Karbon Lewat Penerapan Prinsip ESG 4 Plus
Rabu, 08 Juni 2022 | 06:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan, SCG di Indonesia mendukung strategi pemerintah terkait pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim. Strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara tajam dimulai dari tahun 2030 untuk mencapai Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.
Sejalan dengan komitmen global, SCG Indonesia mengumumkan kampanye advokasi ESG 4 Plus secara internal maupun eksternal. ESG 4 Plus merupakan sustainability development framework yang menjadi acuan perusahaan dalam menjalankan operasi bisnisnya yang menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Prinsip ESG 4 Plus yang diusung SCG Indonesia berfokus dalam mencapai empat objektif: 1) tercapainya Net Zero Emission, seperti yang ditargetkan oleh pemerintah Indonesia, 2) menciptakan produk dan industri hijau (Go Green), 3) mereduksi kesenjangan sosial (Reduce Inequality), dan 4) merangkul kolaborasi dengan berbagai stakeholder (Embrace Collaboration). Aspek tambahan (Plus) pada prinsip ini merupakan keadilan dan transparansi baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, menyatakan bahwa tujuan SCG dalam melaksanakan ESG 4 Plus adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, konsumsi energi, dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebih serta merangkul kolaborasi dengan banyak pihak yang terkait. “Urgensi kami dalam melaksanakan prinsip ESG 4 Plus adalah karena SCG telah menjadi bagian dari Indonesia. Kami telah hadir hampir 30 tahun di Indonesia dan terus berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan sehingga lingkungan lestari, bisnis pun demikian.”
BACA JUGA : SCG Usung 4 Strategi Baru, Apa Saja?
Penerapan ESG 4 Plus ini dimanifestasikan pada tiga bidang:
Environment
SCG Indonesia menerapkan prinsip Ekonomi Sirkular (membuat, menggunakan, dan kembali ke kita) sehingga SCG menjaga agar tidak ada produk atau bahan baku yang terbuang. Dengan memperhatikan siklus dari produk yang dihasilkan, perusahaan konglomerasi ASEAN ini berharap dapat meminimalisir buangan pada lingkungan.
Secara global, SCG telah menciptakan inovasi SCG Hybrid Cement sesuai dengan standar SCG GREEN CHOICE yang mengedepankan prinsip ramah lingkungan dalam proses manufakturnya. Seperti penggunaan energi alternatif yang menggantikan batu bara sebesar 18% dan menggunakan kembali udara panas pada proses produksi untuk menghemat konsumsi energi sebesar 38%.
Dengan strategi tersebut, SCG berhasil mereduksi emisi CO2 sebesar 0.05 ton di setiap satu ton produksi semen hybrid tersebut. Meski menggunakan cara produksi di luar proses konvensional, semen ini dapat digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, hingga mega proyek pada pembangunan gedung dan perumahan.
SCG melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, menginisiasikan pengembangan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel) guna mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Sukabumi. Sampah di TPA Cimenteng akan diubah menjadi energi baru yang akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil pada proses pembuatan semen sehingga produksi menjadi lebih ramah lingkungan.
Penandatangan kolaborasi antara PT Semen Jawa dan Pemda Sukabumi untuk pengolahan sampah ini diselenggarakan pada hari ini (07/06) di Sukabumi. Pembangunan sarana dan prasarana untuk teknologi RDF ini diharapkan rampung tahun ini dan pengolahan sampah dapat dimulai pada 2023.
BACA JUGA : SCG Serahkan Toilet Canggih untuk Masyarakat Pasirluyu
SCG berkolaborasi dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk mengembangkan SCG GREEN POLYMER™, yaitu produk plastik yang ditargetkan untuk dapat mereduksi pemanasan global, meningkatkan nilai sirkulasi daur produk yang mengedepankan prinsip 4R (Reduce, Recyclable, Recycle, dan Renewable).
Di industri kemasan, SCG sudah melakukan pengumpulan kertas-kertas bekas dan menjadikannya sebagai bahan baku untuk memproduksi kertas coklat yang akan menjadi kemasan kotak serta corrugated carton box. Hal-hal tersebut merupakan upaya SCG dalam menerapkan prinsip membuat, menggunakan, dan akhirnya akan kembali ke SCG untuk diproduksi kembali.
Social
SCG bercita-cita untuk mendukung pemerintah dalam memajukan Indonesia, salah satunya melalui bidang pendidikan. SCG telah memberikan beasiswa SCG Sharing the Dream sejak 2012 dengan total lebih dari 3.500 beasiswa diberikan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa S1 di Indonesia.
Pada 2022, tepat satu dekade berjalanannya beasiswa SCG Sharing the Dream di Indonesia, SCG menambah wilayah cakupan beasiswanya ke daerah Bekasi dan menambah jumlah penerimanya hingga 493 pelajar (480 siswa SMA dan 13 mahasiswa strata satu (S1)).
Selain memberikan bantuan dana pendidikan, para penerima beasiswa SCG Sharing the Dream diberikan pelatihan pengembangan diri untuk mendukung sisi profesionalisme dan personal mereka agar mereka pun dapat berkontribusi bagi lingkungannya.
Tidak hanya program beasiswa, SCG melalui PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi pun menjalankan program pemberdayaan ekonomi lokal, di mana sejumlah masyarakat desa di sekitar pabrik didukung untuk mengelola usaha seperti tambak budidaya ikan lele, pengelolaan objek wisata Balon Udara Karangpara, dan beberapa industri makanan lokal.
BACA JUGA :SCG Siapkan Bahan Bangunan Inovatif Pilihan
Governance
Dan terakhir, dalam tatanan Governance atau Tata Kelola, SCG menjalankan bisnisnya berdasarkan kepatuhan, keadilan, dan transparansi, baik di dalam maupun di luar perusahaan. SCG senantiasa bertujuan menjadi “good corporate citizen” di mana pun tempat SCG beroperasi.
Belajar dari Reinvented Toilet
Reinvented Toilet merupakan proyek garapan SCG Indonesia di daerah Pasirluyu, Kota Bandung, Jawa Barat untuk mendukung Program Citarum Harum Juara dan gerakan tidak membuang air sembarangan yang dijalankan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat. Reinvented Toilet adalah inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG 4 Plus dan Ekonomi Sirkular.
“Proyek Reinvented Toilet ini merupakan proyek ESG 4 Plus nyata yang dilaksanakan oleh SCG di Indonesia. Karena selain terbukti dapat mengatasi permasalahan lingkungan dan mendukung kondisi sosial warga setempat, Reinvented Toilet juga merupakan contoh dari semangat kolaborasi yang ada pada ESG 4 Plus,” ujar Warit.
Teknologi yang digunakan pada Reinvented Toilet memungkinkan proses daur ulang limbah air menjadi air yang bebas patogen dan tidak berbau sehingga air tersebut dapat digunakan kembali untuk membilas toilet umum di Pasirluyu. Toilet canggih, yang didukung oleh teknologi Aquonic 600 dari Zyclonic™ by SCGC untuk mendaur ulang airnya dan konsep Speed Bathroom oleh SCG CBM pada bangunannya, disinyalir dapat mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak terurai optimal.
“Kami berharap langkah yang dilakukan SCG di Indonesia dapat memberikan dampak bagi lingkungan dan masyarakat sehingga kami bisa berkontribusi untuk membuat bumi menjadi tempat yang lebih indah untuk hidup yang lebih baik,” tutup Warit.