Stimulus PPN Dongkrak Penjualan Ready Stock di Banten Hingga 323,5%
Selasa, 13 April 2021 | 06:00 WIB
JAKARTA, KabarProperti.id – Stimulus demi stimulus digelontorkan pemerintah di bidang perumahan. Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK/010/2021, pemerintah memberikan penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi konsumen yang membeli hunian dibawah Rp 2 miliar dan pengurangan PPN untuk hunian seharga Rp 2 – 5 miliar. Meskipun hanya berlaku untuk hunian siap huni atau ready stock, namun paling tidak kebijakan ini dapat memberikan harapan dan angin segar bagi pergerakan pasar perumahan di tanah air.
Stimulus yang baru efektif per 1 Maret 2021 ini mulai memerlihatkan dampaknya di lapangan. Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch mengapresiasi perhatian pemerintah untuk sektor perumahan yang dinilai sangat besar. “Belum pernah ada sebanyak ini stimulus yang diberikan pemerintah, tidak hanya pengurangan PPN, tapi relaksasi LTV sampai suku bunga yang rendah. Belum lagi kuota untuk perumahan MBR yang ditambah pada tahun ini. Dan ini harus kita apresiasi,” jelas Ali.
Baca juga : Ali Tranghanda : Bisnis Properti Harus Beradaptasi dengan New Normal
Meskipun demikian seperti yang diperkirakan sebelumnya, peningkatan ini masih terbatas untuk rumah ready stock sehingga pasar rumah indent sedikit tertahan. Berdasarkan survei pasar perumahan yang dilakukan Indonesia Property Watch, diperkirakan pasar perumahan di Banten mengalami pertumbuhan positif pada Q1-2021 sebesar 7,5 persen. Yang menarik, terjadi peningkatan penjualan rumah stock sebesar 323,5 persen (qtq).
Kenaikan ini membuat kontribusi rumah ready stock mencapai 14,6 persen dari total keseluruhan unit terjual. Penjualan ready stock ini sebagian besar dapat dipastikan terjadi dikarenakan adanya pengurangan PPN yang meningkatkan permintaan konsumen untuk membeli rumah. Bahkan sebagian besar penjualan ready stock ini berada di segmen harga di bawah Rp 1 miliar. Sedangkan bila dilihat hanya dari penjualan rumah indent (bukan ready stock) maka penjualan menurun 4,7 persen.
Baca juga : IPW Apresiasi Pemerintah, Properti Total Football
Pada triwulan kedua diperkirakan akan terjadi peningkatan lebih tinggi lagi untuk penjualan rumah ready stock dengan melihat bahwa semakin banyak masyakarat yang mulai mengetahui relaksasi tersebut, menyusul saat ini masih 65 persen lebih dari konsumen yang ternyata belum mengetahui adanya kebijakan pengurangan PPN.
Ke depan Ali mengharapkan pemerintah dapat memberikan relaksasi pengurangan PPN bagi penjualan perumahan indent, sehingga dapat berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Seperti diketahui multiplier effect sektor properti termasuk perumahan sangat besar sebagai lokomotif perekonomian nasional dan mendorong 174 industri ikutan lainnya.