Infrastruktur

Tol Gilimanuk – Mengwi dan Penggantian Jembatan CH di Pulau Jawa Senilai Rp 21,7 Triliun Ditawarkan kepada Investor

Kamis, 1 Oktober 2020 | 12:00 WIB

JAKARTA, KabarProperti.id  –  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi senilai Rp 19,35 triliun dan penggantian dan/atau duplikasi jembatan tipe Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa dengan nilai investasi sebesar Rp 2,35 triliun.

Penyelenggaraan market sounding ini sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi COVID-19, dalam rangka mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat dan mendongkrak lapangan kerja baru serta memperlancar distribusi bahan pokok.

Selain itu juga untuk mengurangi biaya logistik, menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, dan  mempermudah akses ke kawasan wisata untuk mendukung produktivitas sektor pariwisata.

Baca juga : Kurangi Kemacetan dan Banjir Tangsel, Tiga Pekerjaan Konstruksi Tol Pondok Aren – Serpong Dimulai

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan dan jembatan memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam pengembangan konektivitas antar wilayah dalam rangka memperlancar distribusi logistik di Indonesia. Penyelenggaraan market sounding juga menjawab tantangan kebutuhan pembiayaan infrastruktur, khususnya saat masa sulit Pandemi COVID-19 yang terjadi sekarang ini.

“Melalui skema KPBU akan tercipta daya ungkit dari hasil investasinya, sehingga keuntungan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya. Melalui skema ini, Pemerintah juga dapat memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan diantaranya pembiayaan sebagian konstruksi, dukungan kelayakan, serta jaminan pemerintah pada proyek KPBU sehingga diharapkan dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata Basuki.

Baca juga : Hari Habitat Dunia 2020, Kementerian PUPR Tekankan Pentingnya Penataan Permukiman dan Perumahan Layak Huni di Perkotaan

Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi sepanjang 95,51 Km akan menjadi ruas kedua di Provinsi Bali setelah Tol Bali Mandara yang bertujuan untuk  pengembangan sektor pariwisata Bali bagian Barat dan Utara, utamanya peningkatan konektivitas dari Pelabuhan Gilimanuk hingga ke Metropolitan Sarbagita yang kerap mengalami kemacetan. Tol ini juga bagian dari pengembangan Jalan Tol Trans Jawa-Bali yang nantinya akan terhubung dari Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur dan diteruskan hingga ke Bali.

Mekanisme pengembalian investasi proyek Tol Gilimanuk – Mengwi menggunakan skema User Based Payment (UBP) dengan masa konsesi 45 tahun. Konstruksi tol direncanakan  mulai 2021-2023 dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024.  Pembangunannya dilaksanakan secara bertahap dibagi menjadi 3 seksi, termasuk jalur kendaraan roda dua sepanjang 41,3 Km yang berada di seksi 2 dan 3.

Sementara untuk proyek penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH terdapat 38 jembatan dengan total panjang sekitar 3.000 meter yang berada di dalam sistem jaringan jalan nasional dan jalur logistik nasional di Pulau Jawa, baik di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Penggantian dan/atau duplikasi jembatan CH tersebar di jalur Pantai Utara (Pantura) sebanyak 17 jembatan, Lintas Tengah 11 jembatan, Lintas Selatan 8 jembatan, dan jalur Pantai Selatan (Pansela) sebanyak 2 jembatan.

Baca juga : Kementerian PUPR Dorong Pengembang dan Lembaga Pembiayaan Perumahan untuk Perhatikan Kebutuhan Penyandang Disabilitas

Kebutuhan penanganan 38 jembatan CH tersebut merupakan bagian dari mitigasi risiko akibat usia jembatan yang sudah tua dan overloading kendaraan. Skema pengembalian investasi berupa ketersediaan layanan/Availability Payment dengan masa konsesi 12 tahun. Konstruksi jembatan direncanakan mulai 2021-2023 dan akan beroperasi penuh pada 2023.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam sambutannya yang dibacakan oleh Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan mengapresiasi berbagai terobosan bagi pendanaan proyek-proyek infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR, salah satunya melalui skema KPBU.

“BKPM mengucapkan selamat kepada Kementerian PUPR, khususnya Ditjen Pembiayaan infrastruktur walaupun di tengah COVID-19 tetap terus bergerak cepat dalam pembangunan proyek infrastruktur yang tentunya mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” kata Bahlil Lahadalia.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button