Market

Inilah Performa Pasar Properti Jakarta Kuartal I 2024 Menurut Leads Property

Apartemen sewa, retail, rumah tapak, industri pergudangan, berada di siklus harga meningkat secara cepat.

KabarProperti.id, 13 Juni 2024 – Sepanjang kuartal I 2024, pasar properti Jakarta secara umum cenderung stabil. Itulah hasil analisa perusahaan konsultan properti Leads Property yang disampaikan di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Sepanjang kuartal I, realiasi investasi mencapai Rp401, 5 triliun, meningkat 22.1 % YoY. Untuk PMA mencapai 51% yakni sebesar Rp204,4 triliun, naik 15.5% tahunan. Sementara PMDN mencapai 49% yakni sebesar Rp197.1 triliun, naik 29.7% Tahunan.  Untuk 5 besar sektor investasi sepanjang kuartal I 2024 adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp48,1 triliun, transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp47,9 triliun, dan tambang Rp42,3 triliun.

Berikut ringkasan performa sektor properti Jakarta di kuartal I 2024 :

Perkantoran

Sehubungan dengan trend Hybrid Working Model,  permintaan ruang kantor menjadi lebih kecil namun berkualitas tinggi, yakni gedung premium dan bersertifikasi hijau.

“Teknologi, keuangan dan jasa masih menjadi andalan dalam permintaan. Sementara harga sewa pada umumnya masih tertekan karena kelebihan pasokan, terutama pada gedung yang masih memiliki tingkat hunian rendah,” ungkap Hendra Hartono, Co-Founder & CEO Leads Property.

Inilah Performa Pasar Properti Jakarta Kuartal I 2024 Menurut Leads Property
Hendra Hartono

Industri

Sektor industri menjadi sektor yang paling bertahan sejak pandemi. Harga lahan industri masih relatif stabil untuk menarik investor berinvestasi.

Investor asing dari Asia, khususnya dari Tiongkok lebih serius mempertimbangkan untuk berinvestasi di soktor pergudangan dan manufaktur.

BACA JUGA : Indonesia Berkembang Menjadi Salah Satu Kawasan Pusat Manufaktur

“Koridor Timur Jakarta masih paing populer di kalangan investor asing,” kata Martin Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property.

Inilah Performa Pasar Properti Jakarta Kuartal I 2024 Menurut Leads Property
Martin Hutapea

Retail

Tingkat hunian meningkat seiring dengan banyaknya pengunjung mal.  Konsep gaya hidup dan hiburan masih diminati.

Mulai bermunculannya konsep factory outlet, big-box tenant, dan konsep retail outd oor.

Harga sewa meningkat seiring dengan peningkatan tingkat hunian.

Kondominium

Lemahnya permintaan di semua segmen karena kompetisi tinggi di sektor rumah tapak di Bodetabek.

Meskipun ada PPN DTP, namun belum mampu meningkatkan minat terhadap kondominium.

Pengembang cenderung menahan minat meluncurkan proyek baru sebagai sikap kehati-hatian.

Rumah Tapak 

Pemintaan terhadap segmen rumah menengah dengan harga di bawah Rp2 miliar per unit di Bodetabek masih sangat kuat.  PPN DTP cukup mendongkrak penjualan perumahan, dengan cara pembayaran oleh bank yang fleksibel, khususnya untuk segmen menengah.

Beberapa pengembang menyediakan rumah ready-stock agar dapat berpartisipasi dalam insentif PPN DTP.

Hotel

Performa meningkat setelah pandemi, namun masih belum sepenuhnya pulih dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi.  Tingkat hunian menurun karena tertundanya aktivitas MICE dikarenakan banyaknya hari libur.

“Average Daily Rate cenderung turun karena permintaan yang lemah. Hotel Bintang 4 dan 5 memiliki perfoma yang lebih tinggi dibandingkan hotel Bintang 3,” ujar Martin Hutapea.

Inilah Performa Pasar Properti Jakarta Kuartal I 2024 Menurut Leads Property
Gedung pencakar langit di Jakarta

Apartemen Sewa 

Mengalami kelebihan pasokan sehingga pertumbuhan harga sewa tertekan.  Sebagian ekspatriat tidak melanjutkan sewa mereka karena adanya efesiensi budget dari korporasi dengan mengurangi jumlah ekspatriat.

Persaingan dari investor unit kondominium kelas atas dan apartemen servis yang baru menyebabkan tertekannya permintaan akan unit apartemen sewa.

Sebagian besar permintaan masih terjadi di CBD dan Jakarta Selatan.

“Untuk siklus pasar, kondominium dan perkantoran berada di siklus harga menurun secara lambat. Sementara apartemen sewa, retail, rumah tapak, industri pergudangan, berada di siklus harga meningkat secara cepat. Sedangkan hotel berada di siklus harga meningkat secara lambat,” papar Hendra Hartono.

Hendra Hartono juga mengatakan, ke depan tren sektor/sub sektor properti antara lain co-working space, sustainable development, co-living space, healthcare, senior living, student housing, modern warehouse, cold storage, data center, dan self storage.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button