Market

Perusahaan E-Commerce dan Teknologi Besar Dorong Permintaan Perkantoran di CBD Jakarta

Senin, 30 Agustus 2021 | 17:00 WIB

JAKARTA, KabarProperti.idPasar perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta mengalami peningkatan meski secara perlahan. Demikian diungkapkan konsultan properti Savills International Indonesia.

Di semester pertama 2021, terdapat sejumlah pasokan baru di tengah aktivitas sewa yang lambat selama dua tahun terakhir sebagai akibat dari pandemi. Kedua proyek baru tersebut adalah RDTX Place dan Trinity Tower yang sebelumnya (Daswin Office Project).

“Kedua proyek tersebut berlokasi di kawasan Kuningan dan menyediakan ruang sekitar 164.000 m2 yang masuk ke pasar. Akibatnya, total stok meningkat menjadi sekitar 6,84 juta m2,” ujar Anton Sitorus, Director Research Consultancy Savills Indonesia.

Anton mengungkapkan, dari total persediaan di CBD, pasokan Grade A mendominasi sekitar 40%, diikuti oleh pasokan Grade B sekitar 27%, dan pasokan Grade Premium sekitar 24%. Sementara pasokan Grade C menyumbang sekitar 9% dari total stok.

BACA JUGA : Penjualan Rumah Di Atas Rp2 miliar Naik Signifikan

Dari sisi permintaan, perusahaan e-commerce dan teknologi besar terus mendorong permintaan ruang perkantoran di CBD, di mana beberapa dari mereka mengambil kesempatan untuk mendapatkan sewa besar di gedung-gedung baru.

“Selain itu, penyewa utama di bidang perbankan, minyak dan gas, serta barang konsumsi dan perdagangan juga aktif mencari penawaran oportunistik di gedung baru dengan fasilitas yang jauh lebih baik untuk kebutuhan ekspansi dan relokasi di masa depan,” kata Anton.

Secara keseluruhan, lanjut Anton, penyerapan ruang bersih pada semester I-2021 mencapai sekitar 48.114 m2. Peningkatan substansial dari semester sebelumnya ini, didukung oleh pasokan tambahan yang substansial selama periode tersebut.

“Bangunan Kelas A menyerap sebagian besar permintaan sekitar 80%, sedangkan bangunan Kelas premium dan kelas B masing-masing menyerap sekitar 10% dari penerimaan bersih selama periode ini. Dengan lebih banyak pasokan tambahan dibandingkan dengan penerimaan bersih, lowongan naik menjadi sekitar 25,4% pada akhir semester I-202,” kata Anton.

BACA JUGA : Inilah Properti yang Paling Dicari Konsumen Versi Lamudi

Perusahaan e-commerce dan teknologi terus menghasilkan mendorong adanya permintaan dan sewa besar, terutama di gedung-gedung baru oleh generasi baru

Sementara itu, masih tingginya tingkat kekosongan terus menekan harga sewa. Dengan semakin banyaknya ruang yang tersedia di pasar, para pemilik gedung, khususnya pemilik gedung yang baru selesai dibangun, berlomba-lomba memikat penyewa dengan menawarkan paket sewa yang menarik dengan berbagai insentif.

“Tentu menguntungkan penyewa terutama bisnis yang masih berkembang seperti e-commerce, FMCG, minyak & gas dan perusahaan farmasi,” jelas dia.

Secara keseluruhan, sewa di CBD selama semester pertama turun sekitar 3,7% dari akhir tahun lalu, di mana baik Grade A dan bangunan kelas premium mengalami koreksi substansial sekitar 5% year-to-date.Dengan demikian, rata-rata harga sewa saat ini berkisar Rp 191.600 per m2 per bulan.

Bangunan Kelas Premium saat ini mengenakan biaya sewa Rp 307.300 per m2 per bulan, sedangkan bangunan kelas A rata-rata Rp211.800 per m2.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button