NTB, KabarProperti.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan progres pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah hampir rampung. Tercatat progres Program BSPS yang dilaksanakan di sembilan kabupaten/ kota di NTB hingga bulan Oktober 2020 telah mencapai 86,17 persen.
“Kami terus mendorong pelaksanaan Program BSPS di NTB agar bisa selesai tepat waktu karena memang sangat diperlukan oleh masyarakat,” ujar Direktur Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, KM Arsyad saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Program BSPS di Kota Mataram, NTB beberapa waktu lalu.
Baca juga : 100 Tukang Bangunan Program BSPS di Prabumulih Ikuti Sertifikasi
Dirinya bersama Walikota Mataram, Ahyar Abduh juga melakukan pemasangan peneng ke rumah masyarakat yang menerima Program BSPS di Melurahan Pagutan Barat Kota Mataram. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Nusa Tenggara I (BP2P NT 1) Rini Dyah Mawarty, Kepala Sub Direktorat Wilayah II Krisno Yuwono, PPK Rumah Swadaya Warni, dan PPK Sarhunta Dudi Mustofa.
Pada program BSPS, imbuhnya, Provinsi NTB mendapatkan alokasi sebanyak 2.900 unit rumah tidak layak huni. Penyalurannya dilaksanakan di sembilan Kabupaten/ Kota yakni Kota Mataram 380 unit, Lombok Barat 290 unit, Lombok Tengah 355 unit, Lombok Timur 280 unit, Sumbawa Barat 200 unit, Sumbawa 300 unit, Dompu 425 unit, Kabupaten Bima 300 unit dan Kota Bima 340 unit.
Baca juga : Kementerian PUPR Pasang Peneng Khusus Rumah Penerima Program BSPS
“Jumlah bantuan yang kami salurkan ke setiap RTLH adalah Rp 17,5 juta dengan rincian Rp 15 juta untuk bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Adapun progres BSPS Provinsi NTB pertanggal 1 Oktober 2020 masuk pada 86,17 persen,” terangnya.
Pada kesempata tersebut, Arsyad juga mengingatkan kepada setiap penerima bantuan untuk tetap melaksanakan 4K dalam menjalankan program Rumah Swadaya. 4 K yang dimaksud antara lain dengan melihat Kekuatan struktur tanah, Keselamatan Bangunan, Kesehatan Penghuni dan Kecukupan Ruang.
“Program BSPS ini mendorong semangat bergotong royong untuk membangun rumah yang layak huni. Masyarakat membentuk kelompok terdiri dari 20 orang jadi kalau bisa saling membantu dan bergotong royong satu sama lain maka pembangunan di lapangan akan dapat terselesaikan dengan baik,” terangnya.
Baca juga : Kementerian PUPR Salurkan Program BSPS Rp11,02 Miliar di Kabupaten Batang Hari
Salah seorang penerima bantuan bedah rumah Kementerian PUPR bernama Muslim (60) mengaku dirinya yang hanya bekerja sebagai tukang bangunan telah menabung sejak lama untuk membangun rumahnya. Menurutnya adanya bantuan bedah rumah dari Kementerian PUPR sangat bermanfaat untuk memperbaiki rumahnya.
“Saya sudah puluhan tahun menabung dan terkumpul Rp 50 juta. Alhamdulillah tabungan itu ditambah dengan bantuan dari Kementerian PUPR senilai Rp 17,5 juta saya gunakan untuk membuat rumah saya menjadi lebih nyaman dari sebelumnya,” katanya. (Herry Sofa)