Permintaan Gudang dan Pabrik Melonjak, 2026 jadi Tahun Penting Bagi Properti Industrial Indonesia
Kawasan di luar Jabodetabek semakin menarik berkat perbaikan infrastruktur dan ekspansi kawasan industri baru.

JAKARTA, KabarProperti.id – Pasar properti industrial di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan selama periode 2023–2025, terutama pada segmen penyewaan gudang modern dan pabrik siap pakai di Pulau Jawa.
Dalam Media Briefing Q3 2025, Kamis (20/11) di Jakarta, Esti Susanti, Head of Industrial Services PT Leads Property Services Indonesia, mengungkapkan bahwa pergeseran rantai pasok global, strategi China+1, serta peningkatan kebutuhan logistik mendorong gelombang baru permintaan ruang industri di Jakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan paparan Leads Property, permintaan sewa pabrik di Jawa Barat dan Banten meningkat dari 19.000 m² pada awal 2023 menjadi 81.000 m² pada paruh kedua 2025.
Sementara itu, permintaan gudang di wilayah yang sama ikut melesat dari 35.000 m² menjadi 97.000 m².
“Permintaan meningkat pesat karena produsen dari Tiongkok membutuhkan fasilitas siap pakai untuk memulai produksi lebih cepat, terutama setelah kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Indonesia menjadi lokasi strategis untuk penetrasi pasar ASEAN dan global,” jelas Esti Susanti.
Lonjakan Permintaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mengalami pertumbuhan drastis. Permintaan sewa pabrik dan gudang yang sebelumnya hanya 12.000 m² di 2023 melonjak menjadi 132.000 m² pada 2025 .
Esti menilai kawasan di luar Jabodetabek semakin menarik berkat perbaikan infrastruktur dan ekspansi kawasan industri baru.
Kriteria Bangunan yang Paling Dicari Penyewa
Menurut Leads Property, penyewa kini lebih selektif dalam memilih spesifikasi bangunan. Gudang modern yang diminati umumnya memiliki akses tol < 3 km, tinggi bersih ≥ 10 meter, kekuatan lantai ≥ 3 ton/m²
Sementara pabrik siap pakai idealnya memiliki akses tol < 3 km, tinggi bersih ≥ 8 meter, kekuatan lantai ≥ 5 ton/m².
“Perusahaan ingin memastikan operasional dapat berjalan efisien sejak hari pertama. Kecepatan setup menjadi faktor kompetitif,” ujar Esti.
Bekasi dan Karawang Masih Mendominasi Pasokan
Total pasokan gudang dan pabrik sewa di Jakarta dan sekitarnya mencapai ±2,54 juta m², dengan Bekasi menjadi penyumbang terbesar yaitu ±1,3 juta m², disusul Jakarta dan kawasan Karawang–Purwakarta.
Beberapa pengembang besar yang mendominasi pasar antara lain Genesis, KBN, MMP – Astra Property, ESR, LOGOS, Cainiao, SPIL, SLP – Frasers Property.
Tingkat hunian rata-rata mencapai 90–92%, menandakan keterbatasan ruang industri siap pakai.
Harga Sewa Terus Naik, 2026 Diproyeksikan Tetap Stabil
Harga sewa gudang modern dan pabrik siap pakai terus mengalami kenaikan tipis namun stabil dalam tiga tahun terakhir, berada pada kisaran 0,25% hingga 2,92% per tahun tergantung lokasi.
Leads Property memproyeksikan tahun 2026 akan diwarnai pasokan baru sekitar ±230.000 m², tingkat hunian stabil di 90–92%, kenaikan harga sewa 1–2%
“Tahun 2026 akan menjadi momentum bagi pengembangan kawasan industri yang lebih efisien, berkelanjutan, dan terintegrasi. Energi terbarukan, otomasi, dan desain bangunan efisien akan menjadi fokus pengembang,” kata Esti.
Tantangan: Infrastruktur, SDM, dan Geopolitik
Meski menunjukkan tren positif, pasar industrial tetap dibayangi beberapa tantangan, antara lain ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan tipe bangunan, kesiapan utilitas seperti gas industri, minimnya tenaga kerja terampil di kawasan industri baru, ketidakpastian geopolitik global, dan kenaikan biaya konstruksi.
Namun Esti optimistis bahwa Indonesia tetap kompetitif. “Relokasi industri global dan diversifikasi rantai pasok menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.
Lebih lanjut Esti mengatakan, dengan tingginya permintaan, stabilnya tingkat hunian, dan prospek pertumbuhan harga sewa, pasar properti industrial Indonesia diperkirakan akan terus berkembang hingga 2026. Para pelaku industri logistik, manufaktur elektronik, FMCG, hingga e-commerce diprediksi masih akan menjadi motor utama pendorong kebutuhan ruang industri modern.




