Korporasi

Peringati Hari Bangunan Indonesia 2025, Indocement Wujudkan Hunian Layak dan Dorong Energi Alternatif

Indocement terus mengedepankan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

BOGOR, KabarProperti.id – Dalam rangka memperingati Hari Bangunan Indonesia (HBI) 2025, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) menunjukkan komitmen nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.

Indocement memulai pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni milik Ibu Fitri di Desa Gunungsari, Kabupaten Bogor, yang rusak akibat bencana hujan angin. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan.

Acara seremonial pembangunan dihadiri oleh Corporate Secretary Indocement Dani Handajani, CSR Manager Indocement, Gadang Wardono, dan Kepala Desa Gunungsari, Uwes Wijaya.

“Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian Indocement terhadap masyarakat sekitar pabrik dan lingkungan,” ujar Gadang Wardono, CSR Manager Indocement.

Peringati Hari Bangunan Indonesia 2025, Indocement Wujudkan Hunian Layak dan Dorong Energi Alternatif

Dukung Tenaga Konstruksi Berdaya Saing

Selain membangun rumah, Indocement juga berperan aktif dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja konstruksi. Melalui Forum Jasa Konstruksi se-Jawa Barat yang digelar bersama Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Indocement memberikan pelatihan hard skill dan soft skill kepada 150 peserta.

“Forum ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja konstruksi yang siap menghadapi tantangan industri,” kata Dani Handajani, Corporate Secretary Indocement.

BACA JUGA : Astra Property Akuisisi Mega Manunggal Property, Perkuat Portofolio Infrastruktur Industri dan Logistik

Indocement juga turut serta dalam Pekan Kompetisi dan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Indonesia pada 9–12 November 2025. Acara ini melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum RI, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bogor, serta tujuh pelaku industri bahan bangunan.

Agenda meliputi edukasi untuk SMK bangunan, sertifikasi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa se-Kabupaten Bogor, dan lomba pembangunan rumah mini tingkat Jawa Barat

Dorong Penggunaan Bahan Bakar Alternatif

Indocement juga terus mengedepankan pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

Peringati Hari Bangunan Indonesia 2025, Indocement Wujudkan Hunian Layak dan Dorong Energi Alternatif

Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah, mitra industri, dan komunitas untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah kota.

Beberapa kerja sama strategis yang telah dijalankan yakni dengan Provinsi DKI Jakarta: Offtaker RDF dari TPST Bantargebang (625 ton/hari) dan RDF Plant Rorotan (875 ton/hari).  Lalu Provinsi Jawa Barat dengan Kajian untuk RDF dari TPPAS Lulut Nambo (700 ton/hari), Kota Makassar: MoU dengan kapasitas 300 ton/hari, kolaborasi dengan Kota Cimahi, Bandung, Bekasi, dan Kabupaten Karawang, juga kerja sama B2B dengan pengelola sampah industri di berbagai provinsi.

Program internal Sedekah Sampah yang diluncurkan sejak 2022 juga berhasil mengumpulkan 265.572 kg sampah anorganik selama tiga tahun. Sampah ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di operasional pabrik.

Direktur Indocement Oey Marcos mengungkapkan, Indocement telah mengeluarkan investasi sebesar Rp1,4 triliun untuk membangun pengelolaan sampah berkelanjutan melalui pemanfaatan Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.

“Saat ini kami memakai bahan bakar alternatif untuk pabrik Indocement di Citeureup sekitar 28,1% sementara batu bara masih dominan. Kami menargetkan hingga 2030 bisa memakai bahan bakar alternatif sebesar 42%,” ungkap Oey Marcos.

Tentang Indocement

Indocement adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi Semen Tiga Roda, Semen Rajawali, Mortar Tiga Roda, dan Semen Grobogan.

Saat ini Indocement dan entitas anaknya bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap-pakai, serta tambang agregat dan trass, dengan jumlah karyawan sekitar 4.500 orang.

Indocement mengoperasikan 14 pabrik milik sendiri serta dua pabrik dan satu grinding mill dengan sistem sewa dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 33,5 juta ton semen.

Sepuluh pabrik berlokasi di Kompleks Pabrik Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua pabrik di Kompleks Pabrik Cirebon, Cirebon, Jawa Barat; dan satu pabrik di Kompleks Pabrik Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan; satu pabrik di Grobogan, Jawa Tengah; dua pabrik di Maros, Sulawesi Selatan, dan satu grinding mill di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pada 2022, Indocement telah mengoperasikan Pabrik Maros setelah menandatangani Perjanjian Sewa Pakai Aset dengan PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Corporindo. Heidelberg Materials AG telah menjadi pemegang saham mayoritas Indocement sejak 2001.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button