Market

Rumah Tapak Tetap Primadona, Mayoritas Dibeli End User

Area pinggiran tetap dilirik untuk pengembangan perumahan, baik skala cluster, mikro, hingga township.

KabarProperti.id, 15 Juni 2024 – Kebutuhan akan hunian yang tinggi membuat pergerakan pasar rumah tapak, khususnya di Bodetabek masih tumbuh secara positif sepanjang kuartal I 2024. Rumah tapak lebih diminati, salah satunya karena budaya masyarakat Indonesia yang masih menyukai tinggal di hunian yang menapak tanah, bukan hunian vertikal alias apartemen.

Tak heran jika para pengembang properti, masih semangat membangun rumah tapak.

“Meskipun secara keseluruhan pergerakan pasar di indonesia lesu di kuartal berjalan, namun pergerakan pasar rumah tapak, khususnya di Bodetabek masih tumbuh secara positif,” ujar Hendra Hartono, Co-Founder & CEO Leads Property saat memaparkan Pasar Properti Jakarta Kuartal I, Kamis (13/6/2024) lalu.

BACA JUGA : Inilah Performa Pasar Properti Jakarta Kuartal I 2024 Menurut Leads Property

Menurut catatan Leads Property, secara kuartalan, pasar rumah tapak mencatat adanya peluncuran 2.800 unit baru, sementara jumlah pejualan tercatat sebesar 3,100 unit, dimana mayoritas berasal dari area Tangerang.  Rata-rata haga cenderung stabil, hanya meningkat sebesar 0.6% dari kuartal sebelumnya.

“Sebagian besar pembeli berasal dari kalangan end-user (2 BR ke atas) sedangkan investor mengincar tipe 1 BR,” ujar Martin Hutapea, Associate Director Research & Consultancy Services Leads Property.

Paramount Petals Pasarkan Rumah Siap Huni dengan Banyak Keunggulan
Paramount Petals

Ada beberapa tren rumah tapak yang dicatat Leads Properti. Antara lain  Faslitas kawasan yang lengkap (mal, sekolah, universitas retail, sarana olahraga) dengan aksesibilitas yang baik (dekat akses tol atau transportasi umum) lebih diminati.

Pergeseran preferensi lokas rumah mewah (luxuru), khususnya di Tangerang bagian selatan dengan kisaran harga >Rp 20 miliar, pada umumya, rumah tersebut diminati oleh generasi baby boomers serta dijadikan rumah kedua.

“Petimbangannya antara lain lahan yang lebih luas dapat ditempati hingga 3 generasi serta memiliki kamar tidur yang berukuran cukup luas di lantai satu,” ujar Hendra Hartono.

BACA JUGA : Tata Letak Ruang Kantor Modern Mampu Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Pekerja, Seperti Apa?

Kawasan utara timur Jakarta mulai menjadi incaran investor/pengembang dan pembeli hunian pertama selain kawasan Tangerang/ Tangerang Selatan. Hal itu didukung adanya koneksi jalan tol serta rencana pembangunan MRT.

Skema KPR masih diminati  dengan tenor hingga 25 tahun dengan preferensi harga yang paling diminati adalah di bawah Rp2 miliar.

Percepatan progres pengembangan rumah dan ready stock dan pengembangan rumah baru di Jakarta cenderung ke arah konsep townhouse karena keterbatasan lahan.

Sementara ke depan, Leads Property memperkirakan beberapa hal, antara lain insentif PPN DTP diharapkan akan menjadi katalis permintaan terutama untuk unit ready stock di bawah Rp2 miliar.

Penyerapan Rumah Tapak di Jabodetabek Terus Berlanjut
Modernland Cilejit

Potensi kerjasama pengembangan township (kawasan berskala kota) oleh investor baik asing maupun lokal. Area pinggiran tetap dilirik untuk pengembangan perumahan, baik skala cluster, mikro, hingga township.

“Dengan adanya pengembangan township di Tangerang bagian utara yang hanya mengandakan jalan tol ke bandara sebagai akses utama, akan berdampak pada kemacetan serta diperparah mobilitas dari dan ke bandara. dimana pencapaian dari dan ke bandara akan lebih lama. Kondisi tersebut membuat kereta bandara akan semakin diminati,” ujar Hendra Hartono.

Kawasan perumahan/township didekat transportasi umum berbasis rel (LRT/MRT/KRL), misalkan Cibubur dan Bekasi, diperkirakan lebih cepat mengalami kenaikan harga dan menjadi daerah investasi baru.

“Dampaknya, selisih harga dengan daerah favorit yang tidak ada transporasi umum akan semakin rendah,” kata Martin Hutapea.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button